Semua punya jalannya masing-masing untuk menunjukkan rasa cintanya. Terkadang memang tak masuk akal. Tapi yang namanya cinta, tidak akan sampai menjatuhkan. - FMDE Ara terpekur di meja pelanggan. Entah kenapa, kebetulan sekali malam ini sepi. Ia menjadikan tangannya bantalan untuk kepalanya, tak terasa, air mata pun mengalir di pipinya. Pandangannya kosong setelah mendengar perkataan Elang tadi. Sekali lagi, ia mengacak-acak rambutnya yang kini menjadi kebiasaan barunya. Ia butuh uangnya besok. Entah kenapa, tiba-tiba pandangannya menerawang jauh pada hal yang sangat keji untuk mendapatkan uang. Rasanya kepalanya bisa pecah hanya memikirkannya saja. Tapi mau bagaimana lagi. Air matanya semakin menetes. Ga ada jalan lain kan? "Ra, sepertinya kamu kurang sehat. Kamu boleh pulang aja

