Lebih baik mereka merasakan sakit pada awalnya karena kejujuran daripada merasakan sakit pada akhirnya karena kebohongan *** Cia mengerjapkan kedua matanya ketika merasakan cahaya menusuk indra penglihatannya. "Akhirnya princess kita bangun, Ren." Cia membelalakkan matanya begitu hal yang pertama dilihat setelah dia membuka mata adalah wajah Devan yang songong itu. "Apa sih mau kalian? Kenapa kalian ikuti gue sampai ke sini?" Devan bertepuk tangan sembari berucap, "Wow, ternyata lo narsis juga ya. Lo pikir kita cinta mati sama lo sampai rela buang uang untuk beli tiket nyusul lo ke sini?" Cia hanya diam tidak menanggapi ucapan Devan membuat Devan menggeram kesal. Devan meraih dan mencengkeram dagu Cia erat hingga meninggalkan jejak di sana. "Lo apa-apaan sih? Lepasin gue," ucap Cia

