Damian menatap ketiga punggung orang itu dengan pandangan bersalah. Dia menyesal tidak pulang sejak tadi sehingga mereka harus bertemu Giselle. “Apa maksudmu???” tanya Damian marah. “Aku belum mendapatkan tamu bulananku. Mungkin aku hamil,” jawabnya santai. “Mungkin??? Kau ini bodoh atau apa??? Kau datang ke rumahku, bilang kepada keluargaku kalau kau hamil, tetapi kau belum memastikannya???” Suara Damian semakin meninggi. “Aku hanya terlalu ingin segera bertemu denganmu. Kau tahu, selama ini aku tidak pernah terlambat mendapatkan tamu bulananku. Aku...” “Ikut aku!” potong Damian dengan suara dingin. “Kita akan ke mana?” tanya Giselle saat Damian melajukan mobilnya keluar dari mansion. “Kau akan tahu nanti,” jawab Damian datar. “Sayang, aku merindukanmu,” Giselle mengelus bahu Dami

