kelicikan devi

1728 Kata
matahari sudah mulai menyingsing ketika devi dan bara ( paman dan tante kanaya) tiba di hotel A. malam ini mereka akan menginap di sana. flashback on ketika mendengar berita kematian dharmawan dan istrinya, bara shok seketika tidak percaya. selama ini dia dan keluarganya bergantung sepenuhnya pada kakaknya itu. bahkan biaya pendidikan anaknya ikut di tanggung oleh sang kakak. semua itu bukan tampa alasan, dharmawan ingin agar adik semata wayangnya mau meninggalkan dunia haram yang digelutinya saat itu. bahkan dharmawan menawarkan pekerjaan dengan posisi penting di perusahaannya. namun bara menolak semua itu, baginya saat itu dunianya jauh lebih indah dan juga bisa menghasilkan banyak uang tanpa harus bekerja keras seperti dharmawan. bara dulunya bekerja sebagai anak buah Albert Stedward cullen, mafia sekaligus pebisnis besar di asia. dia bertugas mengawasi penyelundupan senjata ilegal ke luar negeri. dan setiap kali penyelundupan itu berhasil dia bisa mendapatkan keuntungan besar. Devi sang istri justru sangat mendukung pekerjaan bara, karna setiap pulang bara pasti akan memberikan semua uang itu padanya, untuk sesaat mereka bisa hidup berfoya-foya tanpa harus memikirkan hari esok. bara sangat mencintai istrinya, jadi dia akan melakukan apapun yang bisa membuat istri cantiknya itu bahagia. namun pada suatu hari, bara melakukan kesalahan besar. dia menyabotase pengiriman senjata itu. dia bekerja sama dengan beberapa teman licik lainnya untuk menipu Albert, dan setelah mendapat keuntungannya ia membagi hasilnya dengan mereka dan semenjak itu ia menghilangkan jejaknya dari Albert. Dan setelah keuangan mereka menipis, bara menemui dharmawan, menghiba agar dharmawan mau membantunya. " aku akan membantumu " jawab dharmawan senyum bara merekah sempurna bahagia mendengar dharmawan menyetujui permintaannya. " tinggalkan duniamu yang kemarin, dan berjanjilah kamu tidak akan kembali ke sana "  pinta dharmawan tajam " aku janji kak, aku tidak akan menyentuh dunia itu lagi " jawab bara penuh semangat dan semenjak itu, dharmawan mulai membantu bara secara finansial. dharmawan juga memberikan modal usaha yang besar untuk bara, dengan harapan bara bisa mandiri suatu saat nanti. namun lagi-lagi bara melakukan kesalahan fatal, karna rayuan istrinya bara malah menggunakan uang itu untuk bersenang-senang. dan tanpa mereka sadari hanya kurun waktu dua bulan mereka sudah menghabiskan semua itu. dharmawan yang mengetahui semuanya sangat marah, bahkan ia berjanji tidak akan pernah membantu bara lagi. " kamu keterlaluan bara, kamu benar-benar bodoh !!!" teriak dharmawan emosi bara menundukkan kepalanya ketakutan " selama ini aku membantumu karna aku sayang padamu dan juga keluargamu bara, aku ingin kalian bisa hidup normal dan layak seperti orang lain. tapi liat apa yang kamu lakukan ?!" teriak bara lagi " maafkan aku kak..aku bersalah "  " tidak bara..sudah cukup, mulai sekarang aku tidak akan ikut campur lagi. jangan pernah datang lagi padaku, aku tidak mau tau lagi apapun tentang kamu "  bara bagaikan di hempas ke jurang terdalam, dia tidak menyangka dharmawan akan sangat marah padanya. selama ini ia tau bahwa dharmawan sangat sayang padanya dan akan selalu membantu kapan pun ia datang. " apa ini karna kakak ipar ?" tanya bara tiba-tiba, yang membuat dharmawan langsung mencengkeram leher bara, rahangnya mengeras menahan emosi " jangan pernah ikut campurkan masalah ini dengan keluargaku, mereka tidak ada hubungannya dengan ini " dharmawan benar-benar emosi sekarang., di mendorong kasar tubuh bara. " keluar dari sini " hardik dharmawan bara mengusap-ngusap lehernya yang sakit akiban cengkraman tangan dharmawan. dan semenjak hari itu hubungan mereka mulai memburuk, bahkan mereka sama sekali tidak pernah berkomunikasi lagi. flashback off " sayang..." panggil  devi merangkul manja leher bara bara yang sedari tadi cuma berdiri menatap keluar jendela hotel tiba-tiba tersadar dari lamunannya. " kenapa sayang.." tanya bara sambil balas merangkul pinggang devi devi tersenyum manja mengecup manja pipi bara " aku udah capek sandiwara terus dirumah itu, apalagi setiap hari harus masak, bersih- bersih rumah, belum lagi nyiapin sarapan buat anak itu " rengek devi cemberut bara tersenyum " sabar sayang..sebentar lagi semua ini akan segera berakhir " bisik bara sambil mengecup lebut leher jenjang devi " aku udah hubungi pengacara itu, dan dia mau kerja sama sama kita " bisik devi di telinga bara yang membuat bara menghentikan aksinya " apa maksudmu ?!" tanya bara tersentak " sayang...aku udah temui pengacara itu, dan dia berjanji akan segera mengurus pemindahan kepemilikan semua aset kakakmu itu menjadi atas nama kamu "jawab devi tersenyum puas bara membelalakkan matanya tidak percaya " apa yang sudah kamu lakukan, kenapa tiba-tiba dia mau berkerja sama dengan kita " tanya bara curiga devi melepaskan rangkulannya dan berjalan menuju ranjangnya " istrimu ini bisa melakukan apa yang tidak bisa kamu lakukan selama ini sayang " ujar devi tersenyum licik. bara mengerutkan keningnya, selama ini pengacara itu sama sekali tidak terpikir olehnya. bahkan dia juga tidak berpikir untuk merebut semua harta itu, karna ada kanaya anak semata wayang kakaknya. dia juga mencintai kanaya sama seperti putrinya ayana. devi tersenyum puas memikirkan rencananya untuk mendapatkan semua harta dharmawan sebentar lagi akan terwujud. dia masih ingat dengan jelas bagaimana beberapa hari yang lalu dia datang ke kantor pengacara itu. berusaha untuk menghasut pengacara itu agar mau bekerja sama dengannya. pengacara itu awalnya menolak dengan keras namun karna rayuan maut devi akhirnya pengacara luluh dan berakhir dengan percintaan panas di antara mereka. bukan hanya itu devi juga menjanjikan 20 % aset kekayaan dharmawan untuk pengacara itu. ^_^ kanaya terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara berisik seperti dentuman musik disko. ia melirik jam di handphonenya dan menunjukkan pukul 2 pagi.  " siapa yang menyetel musik keras jam segini ? " sunggut kanaya kesal dia bangkit dari ranjangnya, dan berjalan terseok-seok menuju pintu kamar, kepalanya masih pusing di dera ngantuk yang hebat. tapi dirinya penasaran dari mana musik itu berasal, bukankah kanaya menginap dirumah temannya ? dan.... kanaya terlonjak kaget ketika melihat  di depan kamarnya lalu lalang orang-orang yang tidak dikenalnya. tidak hanya itu dilantai bawah ruang tamu sudah berubah fungsi menjadi arena disko. laki-laki dan perempuan berjoget seperti setan di bawah sana. bahkan ada yang asik berciuman dan terkapar mabuk di bawah sana. kanaya bergidik ngeri ketakutan. selama ini dia tidak pernah pergi ke club malam dan bergaul bebas seperti itu. " apa ini ulah ayana ?" tanya kanaya geram matanya terus mencari-cari keberadaan ayana, namun nihil kanaya sama sekali tidak melihatnya. ingin rasanya kanaya turun kebawah sana dan mengusir mereka semua, tapi dirinya bergidik ngeri melihat pria-pria mabuk di bawah sana. " aku harus kembali ke kamarku, jangan sampai mereka melihatku " batin kanaya takut dan ketika kanaya mundur membalikkan tubuhnya tiba-tiba dia menabrak seseorang buukk !!! " maaf..maaf aku tidak sengaja " ucap kanaya tanpa melihat orang yang menabraknya " kanayaku sayang "bisik pria itu di telinga kanaya kanaya terkejut, suara itu...kanaya mendongakkan kepalanya, justin tersenyum manis menatapnya " justin.. ??" tanya kanaya heran justin tersenyum merangkul pinggang kanaya " kamu nggak senang aku di sini ?!" justin balik nanya  yang membuat kanaya salah tingkah " bukan gitu..maksud aku apa yang kamu lakukan di sini ,?" bantah kanaya masih heran justin mengeleng kepalanya menunjuk ke lantai bawah " aku kesini untuk berpesta dengan pacarku " jawab justin enteng degh... jantung kanaya berdetak " apa yang dia maksud pacarnya itu ayana ??!" batin kanaya marah justin tertawa melihat ekspresi kanaya yang tiba-tiba berubah cemberut " aku mau tidur..kamu balik pesta aja sana " sunggut kanaya kesal sambil berjalan cepat menuju kamarnya tidak kalah cepat dari kanaya. justin melesat ikut masuk ke kamar kanaya. kanaya sukses membulatkan mata coklatnya melihat aksi justin. " jangan lupa kunci pintunya sayang " perintah justin sambil merebahkan tubuhnya di ranjang kanaya mau tidak mau kanaya melakukan apa yang diperintahkan oleh justin. justin merentangkan tanganya kanan kirinya dan tangan kirinya ia jadikan bantal di bawah kepalanya. "sini sayang " ujar justin menyuruh kanaya tidur di atas lengannya. kanaya berjalan mendekati justin dan duduk disampingnya. " kenapa kamu bisa ada di sini ?" tanya kanaya pelan justin menarik tangan kanaya, sehingga membuat gadis itu jatuh telungkup ke d**a bidangnya " ayana yang mengundangku " bisik justin sambil mengelus rambut kanaya kanaya melepaskan dirinya dari pelukan justin dan duduk lagi di samping justin, dirinya belum puas dengan jawaban justin " tapi kamu udah janji akan menjauhi ayana "ucap kanaya sedih justin bangkit dari tidurnya, ia mengenggam kedua tangan kanaya dan menciumnya secara bergantian " aku memang akan menjauhinya sayang, tapi ketika dia mengundangku ke sini aku pikir kenapa enggak..aku kan bisa ketemu sama kamu dan menghabiskan malam ini dengan penuh gairah " jawab justin nakal yang sukses membuat kanaya bangkit dari duduknya  dan menjauh dari justin " jangan macam-macam kamu " teriak kanaya pucat sambil menyilangkan tangannya di dada tawa justin pecah seketika, ternyata kekasihnya ini sangat mudah dikerjai " nggak lah sayang...aku bercanda..aku janji tidak akan ngapain-ngapain kamu, aku cuma pengen tidur sama kamu aja malam ini " ujar justin masih tertawa " kamu nggak boleh tidur di sini, kamu pulang aja sana "  tapi justin mengeleng dan kembali merebahkan tubuhnya di ranjang kanaya " aku lelah sayang, biarkan aku tidur di sini malam ini ya " pinta justin memejamkan matanya kanaya berjalan mendekati justin dan duduk di sampingnya " apa ayana tau kamu di sini ?" tanya kanaya  justin cuma mengangguk tanpa membuka matanya, kanaya menatap wajah justin lekat-lekat. dirinya belum puas dengan jawaban justin " gimana kalau tiba-tiba ayana ke sini dan liat kita berdua di sini ?" tanya kanaya lagi pertanyaan kanaya sukses membuka mata justin, dengan sekali tarikan sudah membuat kanaya tertidur di pelukan justin " sayang..aku nggak peduli sama ayana, aku kesini untuk kamu. aku mencintai kamu dari dulu, ayana hanya orang asing dalam lingkaran hubungan kita. udah deh..kamu nggak usah mikir macam-macam " justin mengecup lembut kepala kanaya " tapi ayana sepertinya suka sama kamu " ujar kanaya sambil mendongakkan kepala menatap justin dan menanti ekspresi apa yang akan muncul dari wajah tampannya justi balik menatap kanaya dan tersenyum nakal " ya udah aku akan balik suka sama ayana " tiba-tiba jawab justin yang membuat sebuah cubitan mendarat di pinggangnya, kanaya benar-benar gemas sekarang " awww sakit sayang...hhaaha " pekik justin tertawa geli justin kembali mempererat pelukannya, hatinya benar-benar diliputi bahagia sekarang. hidupnya terasa sempurna ketika sedang bersama dengan kanaya. ingin rasanya cepat-cepat dia menikahi kekasihnya ini agar tidak ada lelaki lain yang bisa memilikinya. kanaya juga tersenyum manis, dia merasa menjadi perempuan paling beruntung di dunia ini karna bisa memiliki justin, laki-laki yang menjadi idola para kaum hawa ini hanya mencintai dirinya. bahkan dari setahun yang lalu sejak kebersamaan mereka perhatian dan kasih sayang justin pada dirinya sama sekali tidak berubah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN