Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Mas mau mandi apa makan dulu?" Tanya Muliya setelah mereka sampai di rumah. Tidak seperti biasanya, Adimas kali ini langsung ngeloyor pergi ke kamar mandi begitu saja dengan wajah mengeruh membuat kedua alis Muliya menukik tinggi. Ada apa dengan suaminya? "Hm, mungkin Mas Adimas lagi kecapekan kali ya." Tebak Muliya lalu berjalan pergi ke walk in closet untuk menyiapkan setelan baju tidur suaminya. Tok tok tok! "Mas Adimas!" Muliya memanggil dari luar pintu. "Aku mau masak buat makan malem, baju Mas udah aku siapin di atas ranjang ya!" Teriaknya. Beberapa detik tak ada sahutan. "Hm!" Dan setelah disahut cuma gumaman saja? Woaah ... Muliya beneran tercengang tak percaya. "Yaudah aku turun dulu." Lalu Muliya beneran turun ke dapur. Adimas yang berada di kamar mandi ternyata sedan