Pelajaran terakhir benar-benar membuat Liana bosan bagaimana tidak bu dewi selaku guru pelajaran sejarah ini sangat membosankan bagi Liana.berceramah kesana-kemari,harus mendengarkan apa yang dia katakan jika tidak?? Pertanyaan lah yang akan datang jika tidak bisa menjawab?
berakhirlah dengan hukuman berdiri di depan pintu sungguh kesialan bukan???
Aku yakin di sekolah kalian pasti punya guru seperti itu bukan so aku cuman mau bilang hargai aja yah karna guru juga mau yang terbaik buat kalian ok.!!!!!
"baik ibu rasa penjelasan ibu sudah sangat detail,ok ibu akan memberikan pertanyaan secara acak yah setelah itu ibu lamjut jelaskan bab selanjutnya." ujar bu dewi dengan membaca list nama siswa-siswi ipa 4 dan ketemu Liana Gresintan Hutaruk.
"Liana di sini ada yang namanya Liana." tanya bu dewi.
Semua murid hanya terdiam mereka tau jika bu dewi akan marah,melihat Liana yang sedang melamun membuat teman sekelasnya bergidik ngeri berani-beraninya dia melamun di kelas pelajaran bu dewi lagi SKAKMAT.
"Liana... Liana woy bu dewi panggil tuh." ujar Megan selaku teman sebangku Liana.
"LIANA......" gertak bu dewi
Liana yang sedang melamun dengan kedua tangan di dagu pun langsung tersadar setelah mendengar gertakan itu
"eh iyah ada apa." ucapnya ling-lung melihat Megan yang menunjukan jarinya ke arah meja guru.
Dengan hati-hati Liana melihat ke arah itu dan s**l bu dewi yang sedang melototkan matanya oh Tuhan tolong Liana sekarang.
"Liana apa kamu dari tadi ngak mendengarkan apa yang ibu jelaskan." tegas bu dewi
Mendengar itu Liana gelagapan mendapati dirinya yang tertangkap basah " eh a-nu i-tu bu saya dengerin ibu kok hehe." gugup itu yang Liana rasakan.
"oh baiklah ibu akan memberikan pertanyaan kepada kamu." ujar bu dewi
"i-ya bu."
" soalnya simple kok, bab apa yang ibu jelaskan tadi." tanya bu dewi.
Sebenarnya bu dewi tau jika Liana berbohong maka dari itu ia mengeluarkan jurus andalannya dengan mempertanyakan "bab apa yang ibu jelaskan tadi."
Oh tidak!!!!!
"mmm...saya gak tau bu." jawab Liana merundukan kepalanya.
"baiklah Liana segera berdiri di depan pintu sampai jam pelajaran saya selesai." perintahnya.
"iya bu maaf." Liana keluar dari kelasnya tanpa Liana sadari ada pasang mata yang sedari tadi menatapnya.
Sudah hampir 20 menit Liana berdiri lelah yang ia rasakan semakin terasa hingga bel pulang berbunyi.
TRING...... TRING...... TRING.....
"ok anak-anak sudah waktunya pulang silahkan bersihkan peralatan tulis kalian lalu pulang,hati-hati di jalan." ucap bu dewi yang sudah keluar.
"baik bu." serempak.
"Liana hukuman kamu sudah habis jadi kemasi peralatan mu." ujar bu dewi yang sudah pergi.
"fiuhh nasib b*****t emang." ujar Liana menendang tembok."
"awwwww sakit banget sih." ujar Liana tertatih-tatih memasuki kelas.
"Liana aduh lo gak papa kan gue khawatir tau sama lo, udah tau pelajaran bu dewi malah ngelamun,nih yah gue aja yang di belakang lo sama Anna ngeri apalagi lo,gue sedih banget."ujar meli
"gue gak papa kok Mel makasih yah lo udah khawatirin gue."
"lo mikirin apa sih Li sampe ngelamun." tanya Anna.
"bosen tau gak Na gue ngedengerin bacotan si dewi itu." sarkas Liana menggebu.
"yaudah kalau gitu gue duluan yah Li, Na." ujar Anna.
"loh Anna mau kemana?."
Tanya Amel
"gue mau ke toko buku sama Dipta duluan yah Dipta udah nunggu nih di parkiran byee." melambaikan tanganya dan keluar kelas.
"terus Liana mau pulang sama Meli naik angkot apa mau sendiri nih." tawar Meli
"lo duluan aja deh Mel gue masih mau duduk nih pegel gue." jawab Liana berbohong.
"ok Meli pulang yah,Liana hati-hati pulangnya bye." melambaikan tanganya yang di balas anggukan Liana.
Ting.......
Mendengar hp nya yang bergetar Liana segera membuka aplikasi Line dirinya.
ARGA?
P.
Y.
Lo dimana gue tunggu
Di parkiran mulai dari
SEKARANG!!!!!
_read_
Liana mengerucutkan bibirnya kesal "udah tau gue lagi sakit kakinya gara-gara tembok eh malah suruh cepetan emang yah cowok selalu gak peka."
PARKIRAN
Setelah sampai parkiran Liana memasang wajah juteknya melihat di atas motor ninja ada seseorang yang santainya melihatnya dengan tatapan datar.
"lama amat lo." ujar Arga.
"yeh si abang kagak tau kaki gue nih sakit abis tendang tembok." sambil menunjuk kaki nya.
"sorry gue gak tau." jawab Arga dengan santai turun dari motornya dan mengeluarkan p3k dari ranselnya.
"duduk lo di atas motor gue." ujar Arga.
"buat apa." jawab Liana menaikan dua alisnya.
"banyak bacot udah naik."mendorong punggung Liana.
"eh-eh pelan dong sans kenapa."
Setelah bokongnya duduk di jok motor Arga, langsung saja Arga membuka p3k nya mengeluarkan perban,betadine,dan handsaplast.
"pelan-pelan yah." ucap Liana
"santai mana yang sakit." tanyanya
"kaki jempol kanan gue."
Lalu Arga membuka sepatu kanan Liana "ceroboh banget sih kesel sih kesel tapi jangan lampiasin kaki lo dong." yang hanya fokus terhadap pada kaki Liana.
"akhhh sakit Ar." ujar Liana memegang kedua pundak Arga.
"udah diem aja nanti juga udahan tinggal tahap terakhir nih pake handsaplast aja di jempol."
Dan Siap handsaplast spiderman itu sudah tertempel di jempol Liana.
"makasih yah Ar gue gak nyangka lo punya empati ke orang."
"lo gemesin gue tau gak." sambil mengacak rambut Anna.
"hih kebiasaan banget sih." geram Liana langsung melepaskan tangan Arga.
"yaudah jangan marah yuk pulang. " ajak Arga
"tumben lo ngajak gue pulang biasanya ngak tuh." cibir Liana.
"Mood gue lagi baik nih mau ikut gak nih, yakin mau sendiri di sini kalau ada yang jahatin lo gue gak tanggung jawab yah."goda Arga.
"ihkk nakutin aja loh." ujar Liana bergidik ngeri masa ia orang seperti itu ada bukan tak percaya hanya saja selama SMA ini Liana tidak mempunyai musuh.
"ck,lama amat ayok lah." ujar Arga menarik Tangan kanan Liana.
liana hanya pasrah percuma juga mau menolak yang ada akan dalam bahaya.
"nih helm lo." menjulurkan helm doraemon.
"hah gila doraemon kan kesukaan gue ahh." ujar Liana menatap helm itu penuh semangat.
"apa sih yang ngak gue tau tentang teman kecil plus tetangga rumah gue ini." jawab Arga yang hanya di balas kekehan oleh Liana.
"yok naik." ajak Arga.
"sabar dong ga kan motor lo tinggi."
"ck, lama pegang tangan gue." ujarnya menjulurkan tangan kirinya.
"bener nih."
"iyah udah cepet mau gue amuk lo." ancam Arga.
"yaudah iyah."
Setelah berhasil menaiki motor ninja mereka pun segera keluar dari sekolah.
Di perjalan hanya hening di antara dua sejoli yang berkalang kabut dengan pikirannya masing-masing sampai tak sadar telah sampai lah di depan rumah Liana
Ciittt........
BRUk
"woy kalau ngerem motor pelan-pelan dong bikin kaget gue aja lo Arga kupet." ujar Liana.
"ya sorry gue gak sadar kalau bawa penumpang, kirain yang di bawa gue tadi angin hehe." ujar Arga yang mendapatkan tatapan sinis dari sang empu.
"bangsat." ujar Liana turun dari motor,meninggalkan Arga dengan helm yang masih menempel di kepalanya.
"ehh Liana helm gue balikin." panggil Arga.
Mendengar penuturan Arga Liana meraba-raba kepalanya dan benar saja helm doraemon itu masih menempel di kepalanya.
Dengan segera Liana melepaskan helm tersebut " nih MA-KA-SIH." ujar Liana penuh penekanan dan kembali masuk kerumahnya.
BRAK
Melihat itu Arga hanya mengelus d**a "emang yah cowok selalu salah mulu perasaan."
"udah lah balik." ujar Arga dengan menyelipkan helm doraemon di lengan sebelah kirinya.
"Li gue balik, jangan lupa makan yah." teriak Arga dengan melajukan motornya.
"gue gak perduli." batin Liana.