Evan berjalan mondar mandir dengan gelisah di dalam ruang kantornya. Khawatir dengan keadaan Bianca yang sejak pesan terakhir pagi tadi tidak bisa lagi dihubungi. Chat tidak dibalas. Telepon pun tidak diangkat. Malah yang terakhir ponselnya dinonaktifkan! Ada apa sebenarnya? Tidak biasanya Bianca bersikap seperti ini! Dengan cemas Evan keluar dari kantor, tidak peduli kalau sekarang belum waktunya untuk pulang. Bagi Evan, Bianca jauh lebih penting! Namun Evan harus menelan kekecewaan karena setibanya di apartemen Bianca tidak ada siapapun. Percuma Evan menekan bel berulang kali, tidak ada yang membukakan pintu! ‘Kamu kemana, Bi? Kenapa tidak bisa dihubungi seperti ini?’ batin Evan cemas. Evan menatap pintu digital di hadapannya. Hatinya gamang. ‘Apa aku harus mencoba membukanya?’ pikir

