After That Night

1812 Kata

Bianca memandang jijik pada Liam yang sudah tertidur lelap, lelah setelah menggaulinya berulang kali. Bianca melangkah tertatih ke dalam kamar mandi. Tidak dipedulikannya rasa sakit yang mendera area sensitifnya akibat perbuatan Liam. Bianca hendak secepat mungkin membersihkan tubuhnya, berharap dengan begitu jejak yang ditinggalkan oleh Liam sirna. Tapi percuma, begitu banyak kissmark di sekujur tubuhnya membuat Bianca jijik pada dirinya sendiri. Bianca kembali tergugu sedih, lagipula apa yang sudah diambil oleh Liam tidak bisa lagi kembali seperti semula. Sekarang harus bagaimana? Sungguh, pikiran Bianca begitu kalut. Bianca membiarkan air membasahi wajahnya, mengaburkan airmatanya yang mengalir turun sejak tadi dan enggan berhenti. ‘Lebih baik aku pergi ke tempat dimana Liam tidak a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN