28. Dukungan Moril.

1509 Kata

“Yank, ini si Kutu telepon kamu lagi,” kata Nafia dari depan pintu kamar mandi. “Terserah kamu aja mau angkat atau enggak. Yang pasti aku enggak ada kepentingan lagi sama dia. Mau kamu caci-maki terserah kamu aja, Sayang,” sahut Kiral dari dalam dengan suara yang meyakinkan. “Oke Sayang.” Nafia berjalan menuju ruang tengah. Lalu dia menerima panggilan itu, sebelum berbicara Nafia tersenyum simpul. Tampaknya dia sudah merasa kini saatnya dia menunjukkan taringnya. Nafia seolah berencana untuk mempermainkan Perin. “Hai, kenapa kamu? Masih kurang `kah kejutan yang mau kau tunjukkan?” tantang Nafia seperti sedang merendahkan Perin. “Eh, Cewek Sinting! Aku enggak mau ngomong sama kamu. Aku mau bicara sama Kiral. Di mana dia!” pekik Perin penuh amarah. “Ada perlu apa kamu sama suami

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN