Rika masih saja berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya. pagi ini dia memulai pekerjaannya dengan menghaluskan semua bumbu yang sudah tersedia dengan menggunakan tangannya. ia berharap jika ia cepat mengerjakannya maka akan lebih cepat lagi ia bisa beristirahat di kamarnya. pukul 1 siang ia baru selesai menghaluskan bumbu-bumbu itu sambil merebus ayam dan hati ayam yang terlebih dahulu telah dibersihkan olehnya.
setelah selesai dengan semua itu rika langsung menggoreng semua bahan itu untuk kemudian di olah menjadi olahan yang berbeda sesuai dengan instruksi ibu mertuanya. waktu sudah menunjukan pukul 3 sore.namun ia belum juga selesai dengan kegiatannya di dapur. rasa panas di pinggang dan sakit di kakinya kadang membuat rika merasa sedih. apa ini yang harus ia terima karena ia lahir dari keluarga miskin. tentu saja itu bukan alasan untuk seseorang memperlakukan sesama manusia. bukan keinginannya terlahir dari keluarga yang kurang mampu. semua itu adalah takdir tuhan yang tidak bisa di tawar oleh siapapun.
Rika tersadar dari lamunannya saat sesorang masuk kedalam dapur. Ana, dia adalah kakak ipar suamiku yang tinggal di kalianda. rupanya ia baru saja sampai di rumah ini. memang rika mendengar kakak ipar dan istrinya akan berlebaran di rumah ibu mertuanya yang ada di Bandar Lampung.
hei... apa kabar rika? sapa ana dengan sangat ramah
rika menjawab sapaan ana sambil mengulas senyum di bibirnya.
ana adalah salah satu ipar suaminya yang bisa di bilang agak ramah. walaupun kadang rika suka tidak memahami sifat semua keluarga suaminya.
kamu jangan capek-capek lho. kamu kan lagi hamil tua. istirahat dululah... tuh liat kaki kamu udah bengkak gitu..
iya kak sebentar lagi... nanggung kalo harus di tunda kerjaannya.
setelah cukup lama berbincang dan berbasa-basi ibu yuli datang dengan tiba-tiba dan langsung menimpali obrolan kami
alahhhh..... ibu hamil itu wajar kalo kakinya bengkak. namanya juga sudah hamil tua. kalo terus terusan istirahat di kamar yang ada nanti pasmelahirkan jadi susah sendiri. biar aja deh an... biarin rika nerusin kerjaannya. kamu duduk aja didepan kamu kan lagi puasa. lagian si rika juga gak puasa jadi walaupun capek dia masih bisa minum.
oh ya rika tolong buatkan bakwan goreng untuk kita semua buka puasa. buat aja agak banyak karena disini lg bnyak org. kamu jangan kebanyakan bengong nti malah kerjaan kamu gak beres beres lagi...
masak gtu aja dari tadi gak beres beres...
dasar malas ucapnya sambil berlalu dari dapur.
meski telah sering rika mendengar ucapan yang kurang enak dari mulut mertuanya tapi tetap saja hati rika merasa sakit setiap kali mendengarnya. selalu saja ibu yuli menspesialkan menantu nya yang lain karena memiliki status ekonomi yang dianggapnya tinggi.mungkin benar kata pepatah yang mengatakan kalau yang jauh bau wangi tapi yang dekat bau busuk. pepatah itu sangat pas disematkan pada dirinya.
rika memang tidak ikut berpuasa pada ramadhan tahun ini. itu karena suaminya melarangnya untuk berpuasa karena alasan kehamilannya. tapi itu semua tidak serta merta membuat rika bisa dengan leluasa makan didalam rumah itu. malah jika bisa, ia lebih memilih untuk berpuasa dari pada tidak berpuasa tapi harus tetap menahan lapar.