Ep.12

1102 Kata
"Apaan sih ma dekat dekat!!Sana coba!Aku mau VC sama teman teman aku di London."Gita marah saat ia sedang duduk berselonjor di sofa,ibunya dengan kursi Roda berusaha mendekatinya. Ibunya sedih dan meratap dalam hati,dilihatnya puterinya yang kini dewasa dan cantik namun berperangai buruk.'Ya ampun nak,apa mama dulu sejahat ini sama kamu?Apa kamu sangat terluka saat mama lebih banggain Gara karena paras Gara yang lebih tampan?Kalau mama tahu akan dibalas sesakit ini,mama nggak akan mau ngelakuin hal itu dulu nak.' Dona menyesal telah menyakiti Gita dulu.Gita duduk bersantai dengan kaos hitam yang tersingkap dan menampakkan perut bertindiknya,hot pants yang sangat ketat dan pendek.Kuku jari dan tangan yang berkutik merah,make up yang terus dipoles dan rambut blonde yang di kuncir.Sejak datang kerjaan Gita hanya bermain ponsel dan belanja saja.Ia tidak mau mengurusi ibunya. Saat ini ia sedang mengemil brokoli kukus sambil cekikian berchat ria dengan teman temannya di London. Tidak lama Gara datang dan pulang.Gara melihat ibunya yang sedang menatap Gita namun tidak dipedulikan atau di ajak bicara. "Gita,mama kok di cuekin.Kasihan kan."Tegur Gara lembut sambil mencium tangan ibunya seperti biasa sebagai sopan santunnya. "Srek…Srek.."Gita mengubah posisi duduknya dan bangun. "Ih abang,kan yang anak mama tuh abang.Gita udah pulang,udah nurut.Nih ada aja nyuruhnya.Mama juga ngomongnya ada yang tembus,ada yang enggak.Mana makannya jorok lagi tumpah tumpah,kayak babi makan aja." "GITA!!!!"Bentak Gara marah karena mulutnya sudah keterlaluan. Dona bahkan kaget dengan omongan puterinya itu. "Dia yang lahirin kamu dan besarin kamu!!Kenapa mulut kamu kayak nggak sekolah gitu sih!"Gara sangat murka. "Cih!!!Dia wanita yang lahirin aku sebagai gadis jelek yang selalu di bully,nggak laku dan direndahin.Ngurus apaan?Yang mama urus cuma abang aja tuh!Abang yang selalu di bawa dan di banggain.Memang pernah lah baik sama aku,tapi nggak sebaik ke abang.Sekarang udah sakit baru nyari aku minta di urus apa!Sekarang udah di campakin papa baru ingat dulu nyampakin aku.Terus aku mesti kasihan??!!Nggak ya!!!"Gita melawan dengan dahsyat. "Tega kamu Gita,mama sayang sama kamu nak.Sampai hati kamu sakitkan hati mama."Ujar Dona sambil menangis. "Cengeng!!Kutuk aja aku jadi batu biar kayak dongeng anak durhaka!!!Nggak urus."Gita lalu berdiri dan pergi kekamarnya. Gara memilih mengalah dan menenangkan ibunya. Bersimpuhlah Gara dihadapan ibunya."Ma,jangan sedih ya.Gita cuma lagi galau aja paling.Itu masa transisi dia,mama doa aja biar dia kayak dulu lagi ya ma." "Iya nak."Dona senang karena dulu maupun sekarang,Gara tetap andalannya.Gara tetap menyayanginya dan tidak berubah. Gara melewati kamar adiknya dan melihat pintu kamar Gita tertutup rapat.Ia memilih membiarkan Gita tenang dan tidak mengganggunya. Gara tahu jika dulu Gita menghadapi hari hari yang sulit karena paras dan fisiknya.Tapi sekarang,ia malah keterlaluan setelah menjadi angsa walau sebelumnya itik buruk rupa. *** "Ngaco aja!!Akulah disuruh ngurus mama apa!!!Aku terus yang dimarahin!!!"Gita berbaring di ranjang kamarnya. Gita lalu menelepon pacarnya dengan panggilan Video. Belum lama,panggilan itu di angkat dan pacarnya memamerkan tubuh telanjangnya karena baru selesai mandi. Gita langsung tersenyum genit."Sayang,aku kangen." "Kangen yang mana?Ini,ini atau ini?"Pria itu menunjuk bibirnya lalu turun kedadanya dan sekarang mengelus batang keperkasaannya itu. "Semuanya dong,kan semuanya punya aku.Tunggu ya,ntar punya kamu harus balik ke sarang aku."Gita sangat haus melihat hamparan tubuh pacarnya dengan bubuhan bulu bulu di area d**a,perut dan intim juga tato tatonya yang macho itu. "Oke,cepetan balik atau aku cari sarang baru nih." "Jangan macam macam ya,yang berani ganggu kamu bakalan aku kulitin sama setrika nanti."Canda Gita garang. "Oke sayang,aku bakalan tunggu kok.Tapi jangan lama lama ya.Kamu tahu kan kebutuhan seks aku kuat.Aku nggak bisa terus lama lama nunggu."Terang pacar Gita yang sekarang malah memainkan milikinya dengan tangan dan sengaja memancing syahwat Gita. Gita lalu bangun dan melepas bajunya.Ia juga membuka branya dan meletakknya ponselnya di bantal sementara ia melakukan VC seks dengan pacarnya.Ia meremas buah dadanya dengan penuh nafsu dan terbawa fantasi liarnya. "Come on baby,show me."Pinta pacarnya lebih lanjut. Tentu saja Gita mau dan bermasturbasi ria merangsang pacarnya hingga keduanya sama sama larut seperti orang gila dengan melakukan seks jarak jauh itu. Padahal ia belum minta maaf dengan ibunya dan masih berhutang salah pada ibunya.Gita malah memedulikan pacarnya di banding ibunya. *** Rosa sudah tiba di Jakarta,ia dan ibu angkat serta anaknya tinggal di sebuah perumahan. "Rosa,besok kita daftarin Yosa sekolah ya.Kasihan dia bosan dan nggak ada teman."Tawar Mira sambil memangku Yosa. "Iya ma,boleh kok."Rosa sedang melipat beberapa helai pakaian. "Kamu boleh kok sambil cari kerja Rosa.Di rumah kan ada pembantu beberapa hari lagi,Yosa juga udah sekolah.Gimana kalau kamu buat usaha kecil kecilan?" "Usaha apa ma?"Rosa mulai tertarik dan memang sejak lama ingin memilki usaha sendiri walau kecil kecilan. "Jualan makanan aja ma,masakan mana kan enak sedunia."Sahut Yosa polos. "Iya,kamu usaha ketring aja gimana?Mama bisa tawarin ke teman teman mama di kantor.Pasti laris Rosa."Tawar Mira setuju dengan Yosa. "Iya ma,Rosa mau.Tapi Rosa tetap mau utamain Yosa dan nggak nerima tiap hari.Takut Yosa nggak keurus dan kasihan dia."Rosa setuju dan tetap mementingkan anaknya. "Mama nggak masalah,lumayan buat kamu cari kesibukan juga."Mira senang karena Rosa juga tetap ingat kodratnya sebagai seorang ibu. *** Esok paginya,Rosa dan ibunya mengantar Yosa untuk daftar sekolah. Sampai di sekolah,Yosa nampak murung dengan wajah pucat dan tangan berkeringat dingin. "Yosa,kamu kenapa nak?"Tanya Rosa khawatir. "Perut Yosa sakit banget ma."Sahut Yosa setengah meringis. Rosa dan ibunya lalu panik,mereka lalu bergegas bertolak kerumah sakit. Seperti takdir,pagi itu Gara juga piket pagi.Gara dengan jubah dokter putih,stetoskop terkalung di leher dan setelan kemeja biru,dasi abu abu,celana tissu abu abu gelap juga sepatu bewarna hitam itu nampak gagah dan tampan seperti biasa. Gara selalu menebar senyum pada yang melihatnya. Rosa dan anaknya juga dibawa kerumah sakit tempat Gara bekerja.Rosa langsung menggendong anaknya dan berlari ke UGD. "Suster,anak saya sakit.Dia sakit perut dan keringat dingin.Wajahnya juga pucat banget."Rosa sangat panik sambil menggendong Yosa. "Iya buk,tolong baringkan dulu ya."Ujar suster itu sambil berusaha menenangkan Yosa yang sangat kalut dan panik. Ibu angkat Rosa berada disisi Rosa dengan perasaan yang sama kacaunya namun bisa lebih tenang. Tidak lama,sang dokter bergegas datang menuju UGD tempat Yosa berada. "SLASHHH."Rosa seperti tersambar kilat saat suster tadi datang bersama dokter yang tidak lain adalah Gara. Rosa dan Gara saling bertatapan. Gara kontan tidak kalah kaget.'Rosa??Dia Rosa.'Gara sempat gagal fokus. Sontak Rosa juga merasa sesak dan merinding.'Gara,dia jelas Gara.'Rosa merasakan perasaan campur aduk. Tapi Gara ingat akan profesinya dan lalu memeriksa Yosa. "Om,periksa dulu ya ganteng."Tutur Gara ramah.'Jadi ini anak dia dan Roger.Tapi kenapa Roger nggak ada?'Gara masih bertanya dalam hati keberadaan Roger.Namun hatinya pupus dan kandas saat tahu Rosa memang benar adanya menikah dengan Roger. "Gimana dok?Anak saya kenapa?"Tanya Rosa yang masih tidak tenang. "Tenang,dia nggak apa apa kok.Cuma kram perut aja.Saya akan resepkan obat,nanti si adek di suruh istirahat dan makannya lebih di jaga aja ya."Gara yang rindu menatap Rosa lekat lekat walau sudah milik orang. "Papanya mana sayang?Bilang papa gih jemput kamu."Si suster mencoba ramah pada Yosa. "Nggak ada papa,papa udah pisah sama mama.Papa dan nenek suka jahatin mama,terus papa usir mama dan bilang cerai ke mama."Yosa menjawab dengan jujur dan polosnya. Saat itu Gara langsung memandang Rosa sendu sekaligus kaget seakan tidak percaya.Akhirnya ia mendapat jawaban kenapa Roger tidak ada disini. Rosa juga tidak enak dan serba salah menata sikap.Tidak mungkin ia memutar waktu dan menarik kembali omongan Yosa yang sudah keluar.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN