"Rosa."Mata Dona berkaca saat dipertemukan dengan Rosa disebuah taman setelah Gara membawanya keluar.
"Tante."Rosa lalu bersimpuh dan mencium tangan Dona.
Yosa dipeluk oleh Gara dan mereka saling berlihatan.
Dona mengusap kepala Rosa dipahanya."Rosa,maafin tante.Tante udah salah besar sama kamu.Sekarang tante udah menderita dan ngerasain akibat kejahatan tante dulu.Tante minta maaf Rosa."Dona minta maaf dan sangat sedih.
Rosa mengangkat kepalanya dan memandang Dona dengan wajah berderai air mata."Rosa juga minta maaf tante.Rosa udah lupa diri dan ninggalin rumah gitu aja."
Rosa dan Dona lalu berpelukan.
"Nek,"Yosa lalu menyapa Dona.
Dona memandang sayang pada anak tampan dan manis itu.Gara juga sudah bercerita jika Rosa sudah bercerai dari suaminya dan perihal ruma tangga Rosa juga dijelaskan.
"Siapa namanya sayang?"Dona mengelus wajah Yosa.
"Yosa nek,nenek mama om dokter ya?"Tanya Yosa polos.
"Iya nak,nenek mamanya om Gara."
"Nenek sakit ya?Kok om dokter nggak obatin?Om dokter nggak hebat nih?"Yosa lalu menatap Gara.
"Om kan dokter anak Yosa."Gara menjelaskan pada malaikat kecil yang polos itu.
"Kalau gitu ayo ke dokter nenek nenek aja."
Jawaban Yosa membuat semuanya tertawa.Hari itu Yosa dan Rosa menemani Gara dan Dona ke sebuah tempat terapis.Kehangatan kembali terasa saat ini saat tali silahturahmi Dona dan Rosa sudah terjalin kembali.
***
"Halo,Roger,mama kamu masuk rumah sakit.Dia kena gegar otak karena jatuh dikamar mandi."
Pagi pagi buta,Roger mendapat telepon dari bibinya di Aceh tentang kondisi ibunya.
Roger merasa kalut,ia berat meninggalkan Jakarta karena belum bisa mendapatkan Rosa kembali.Tapi ia juga kepikiran dengan ibunya yang sedang sakit saat ini.Ayahnya juga tidak bisa diharapkan karena sudah sakit keras.
Roger mondar mandir didalam kamar hotelnya,ia sangat tidak tenang meninggalkan Rosa dan Yosa pada Gara.Gara bisa menggeser posisinya.
Roger lalu pergi keluar dengan membawa kunci mobilnya.Tapi saat di lobi Hotel,ternyata ada Gita yang lagi lagi mencarinya dan ingin menemuinya.
"Roger."Gita mendekati Roger.Ia berdiri di hadapan Roger.
Gita memakai rok jeans mini dan atasan kaos yang bagian perutnya nampak karena ia ikat dan simpul memang sengaja untuk memamerkan pusatnya yang bertindik.
"Kamu mau apalagi sih!Aku nggak ada waktu buat ngeladenin kamu!"Roger tidak sedikitpun tertarik.
Tapi Gita sudah memiliki akal untuk mengakali Roger."Kamu mau nyari Rosa kan?Dia lagi pergi sama bang Gara dan nginap di sebuah hotel.Aku tahu dimana dan kamu nggak perlu susah susah nyari lagi."
Roger yang memang terdesak memakan umpan yang di ulur Gita dan tidak mengecek itu kebenaran atau sekedar kebohongan karena pikirannya sempit dan hatinya panas.
"Oke!!Aku ikutin kamu!"Roger setuju dan Gita lalu ikut naik ke mobil Roger.
Sampailah mereka di sebuah hotel dan bergerak menuju kamar yang di sebutkan Gita.Keduanya juga sudah mendapat kunci serep untuk kamar itu.
Roger bergegas membuka kamar bernomor 213 itu.
"CLEK."Pintu terbuka.
Roger melihat kamar nampak sepi,Roger lalu masuk lagi dan mencari kekamar mandi.
Namun saat keluar dari kamar mandi,ia kaget melihat Gita sudah pamer badan telanjang di atas ranjang hotel itu.
Gita berbaring miring dengan tangan menopang kepala.Ia tidak mengenakan pakaian barang sehelaipun.Tubuh polos,montok dan seksinya sengaja ia perlihatkan.
"Sini,sama aku aja.Aku lebih bisa muasin kamu daripada Rosa."Gita sengaja membelai tubuhnya sendiri berniat merangsang Roger.
Roger semakin sakit hari karena merasa dipermainkan dan dibodohi seperti ini."Jadi kamu bohong sama aku!!!Kamu manfaatin aku buat lihat kamu kayak gini!Sedikitpun aku nggak ada nafsu buat perempuan kayak kamu!Mending kamu jual diri ke pengusaha kaya aja sana!Tapi bukan ke aku!"
"Nggak usah munafik deh!!Masa iya kamu nggak kegoda!Kamu itu pria normal,liat bibir seksi,d**a montok dan v****a mulus gini kamu nggak nafsu?Nggak mungkin!Kamu cuma jual mahal aja."Gita masih menyangkal dengan penuh percaya diri.
"Oh yeah?Gitu menurut kamu?"Roger lalu tersenyum jahat penuh makna.Roger lalu berjalan ke arah pintu dan membuka pintu itu.
Roger menarik seorang staff pria kebersihan hotel yang kebetulan melintas dan membawanya masuk."Mas,nikmatin aja.Tuh ada cewek yang lagi pengen banget digituin.Gratis kok,nggak perlu bayar.Dia cuma pengen dipuasin aja dan nggak perlu uang."
Gita kontan kaget dan menutupi tubuhnya dengan selimut sementara Roger keluar dan meninggalkan Gita.
Gita sangar marah dan murka.Ia lalu melampiaskan pada staff hotel itu."PERGI KAMU!!NGGAK LEVEL BANGET TIDUR SAMA LELAKI RENDAHAN NGGAK BERKELAS KAYAK KAMU!"Bentak Gita galak dan membuat pria itu keluar.Ia tidak mau kehilangan pekerjaan hanya karena wanita yang ia anggap tidak waras ini.
Gita tetap gagal memikat Roger.Ia merasa aneh,ia merasa dirinya tidak pernah ditolak pria manapun setelah operasi plastik.Karena itu ia memutuskan ingin mempermak lagi wajahnya agar bisa mengalahkan Rosa dan memenangkan Roger.
***
Gara membawa ibunya ke sebuah terapis islami dan pengobatan tradisional.Disana Dona diobati secara alami dengan obat obatan herbal.
Juga ada fakta mengejutkan yang tercetus dan ahli terapis yang juga seorang ulama ini.
"Bu Dona,sakit ibu ini bukan sakit medis.Saya merasa ibu dipengaruhi ilmu hitam dan guna guna.Ibu sepertinya di perdaya oleh seorang wanita yang membuat ibu sakit dan mengalihkan perhatian suami ibu."
Dona dan Gara kaget,bahkan pria ini tahu permasalahan Dona dan suaminya.
"Benar pak,saya dan suami saya memang bermasalah sejak saya sakit.Tapi darimana bapak tahu?"Walau dengan lidah kelu,Dona tetap memaksa bicara.
"ALLAH yang memberi tahu saya,karena itu saya sarankan sholat 5 waktu,berdzikir dan tahajud.Juga perbanyak sedekah,tapi saya akan menghilangkan guna guna ini dulu."Si terapis memang sudah berpengalaman dengan hal hal diluar nalar seperti ini.
Gara,Yosa dan Rosa menunggu diluar sementara Dona,ahli terapis dan beberapa wanita masuk kedalam.Dona diruqiah hingga sekitar 2 jam dan memuntahkan banyak rambut juga jarum kecil.
Rosa dengan sabar menenangkan Gara.Yosa juga terus disamping Gara dan tersenyum pada Gara.
Setelah 2 jam,ketiganya boleh masuk dan dengan semua keajaiban Allah.Dona sembuh,tidak lumpuh dan bahkan sehat kembali.
Dona memeluk Rosa dan Gara bersama sama.Ia menanagis haru atas kesembuhannya.
"Alhamdulilah mama udah sembuh."Gara ikut menangis terharu pada kesembuhan ibunya.
"Iya Gara,ini memang hukuman mama.Rosa bukan pembawa sial nak.Alhamdulilah,mama bisa sembuh lagi dan bertepatan dengan pertemuan mama sama Rosa lagi."
"Rosa,tante mohon kamu jangan jauh jauh lagi dan kembali kerumah nak.Tante janji akan sayang sama kamu.Kamu sama berharganya dengan anak anak tante sekarang."Dona mengelus wajah Rosa
"Iya tante,Alhamdulilah."Rosa juga ikut senang atas berkah ini.
***
Disaat yang sama ayah Gara juga lalu sadar,ia bersama wanita muda yang tidak lain adalah salah satu staff wanita di kantornya yang mengirim guna guna itu.Ayah Gara lalu sadar dari guna guna yang menghampirinya.
"Anita!!Kenapa saya ada disini!!"Ayah Gara sadar saat ia akan b******u dengan staff wanitanya itu.Ia lalu mendorong tubuh wanita ular itu.
"Mas,kok kamu udah sadar?"Wanita itu kaget karena guna guna yang di sebarnya tiba tiba hilang padahal ia tidak mencabutnya.
"BRUKKK."Ayah Gara lalu mendorong wanita itu kelantai dan meninggalkannya.
Gadis yang mengirim guna guna itu tiba tiba menjadi buruk rupa.Ia menjerit karena tubuhnya terasa panas dan terbakar.Ilmu hitam yang ia kirimkan dibalikkan kembali kepadanya dan ia merasakan kejahatan yang di tuainya.
Ayah Gara segera mencari isterinya setelah sadar.Ia sadar sudah membenci dan mengkhianati istrinya selama ini.Ia sadar sudah dimasuki ilmu hitam didalam dirinya.