Sherly menggeleng pelan, dia berusaha menerbitkan sebuah senyuman manis untuk meyakinkan Senia. Wanita itu mengubah posisi menjadi berdiri. Wanita itu tersenyum paksa, dia melirik sinis seorang pria yang masih menatapnya dengan kagum. "Kami tidak melakukan apa pun kok, Bi," balas wanita itu dengan suara lembut yang dibuat-buat. Senia mengangguk mengerti, wanita itu lantas menarik sang putra untuk pergi menjauh dari sana. Dia tak akan membiarkan Sherly dan Kenzi terlalu dekat mengingat mereka hanya sebatas ipar saja. Melihat kepergian Senia, Sherly mengembuskan napas lega. Wanita itu berdecak sebal lantas kembali mendudukkan diri sendiri. "Gila amat deh, siapa sih dia?!" cerca Sherly dengan ekspresi kesal yang begitu ketara. Deby datang dengan membawa makan siang milik Sherly, wanita it

