"Sabar Ra....sabar," keluhnya dalam hati. Ia mengelus dadanya pelan-pelan. Hampir dua jam tadi ia menangis gegara perempuan tadi. Rasanya ia sudah ingin nangis sejak keluar dari foodcourt tadi. Tapi ia tahan-tahan hingga setengah jam kemudian ia memilih pulang. Gak sanggup lagi berada di sana. Ia bahkan pergi begitu saja tanpa perlu kembali ke butiknya. Ia perlu mencari pelampiasan tapi malah menangis di kamar usai banting pintu ditambah mengomeli Farras dan Ando pula di depan garasi rumah. Komplit memang hancur mood-nya hari ini. Padahal ia ada janji juga dengan Shanaz dan Arini hari ini untuk jalan-jalan. Mau mpung mereka mau mengiyakan ajakannya. Tapi ia malah menggagalkannya. Dua sahabatnya itu pun membatalkan janji dan diganti lusa. Itu pin Arini tidak bisa berjanji. Ia jadi merasa be

