Pengumuman Pemenang

887 Kata

. . . Wei Yuna berdiri dengan anggunnya di panggung itu. Beberapa kali ia terlihat melirik Mu Shenan yang ada dibarisan paling depan. Sesekali, Mu Shenan menyunggingkan senyumnya sembari mengusap dagu miliknya. Hal itu, tentu saja membuat hati Wei Yuna berbunga-bunga. Sepertinya, Mu Shenan mulai memperhatikannya. Benar kata Shen Ara, ibunya. Dia harus lebih menggoda lagi untuk menarik perhatian dari pria tampan di depan sana. Beruntungnya, sang ibu mengerti situasinya sehingga ia mendatangkan seorang stylist khusus untuk acara hari ini. Sambil tersipu malu, Wei Yuna lalu mulai memaparkan ide-ide rancangannya yang membuat semua orang disana bertepuk tangan dengan sangat riuh. “Wah, itu hebat sekali. Bukankah begitu?” kata seorang juri kepada juri lain disebelahnya. “Benar. Saya setuj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN