"Saya tahu Anda adalah makhluk yang tidak memiliki darah di dalamnya. Saya tahu jika Anda adalah salah satu makhluk yang seharusnya tidak berada di dunia manusia. Apa Anda pikir selamanya Anda akan dapat hidup di antara manusia dengan tenang? Anda sungguh yakin, jika suatu saat nanti tidak akan ada yang menemukan fakta bahwa Anda adalah makhluk membahayakan yang dapat mengancam nyawa umat manusia?" tanya seorang pria dengan mantel berwarna hitam dan dalaman berupa setelan jas berwarna sama dengan dihias kravat merah yang senada dengan warna bola matanya: merah darah. Pria yang berdiri itu tampak memasang wajah yang dipenuhi rasa percaya diri, tidak sedikit pun keraguan tampak di wajahnya. Tatapan matanya jernih, lurus dan fokus pada lawan bicara, tidak teralih, tidak gugup apa lagi takut.

