Tante Ririn memberikan tisu untuk mengelap wajah dan mulutku. Setelah merasa agak baikan. Aku berdiri di samping mobil. Dan terus melihat ke arah mobil yang ingin mencelakai kami tadi. Apa pengendaranya masih hidup atau sudah mati? Dan ke mana semua angkutan umum. Satu mobil pun tidak ada yang lewat. "Dis, kamu tunggu di dalam mobil. Bunda ingin pergi melihat mobil itu dulu." " Jangan bun. Bahaya. Ada baiknya kita telfon polisi saja. Biar pihak berwajib saja yang mengurusnya." "Jangan!! tunggu saja di dalam mobil!! Bunda hanya ingin memastikan sesuatu!! Ingat kunci mobilnya!! tunggu bunda kembali!! "Baik bun." Aku yang masih gemetaran berusaha berjalan pelan dan masuk ke mobil. Tidak lupa aku menguncinya sesuai yang di suruh tante Ririn. Melihat ke seberang jalan, Tante Rinni mengha

