Perubahan

1044 Kata
Siang hari itu Gea dan Andin bertemu disebuah cafe. Gea yang tiba duluan langsung memilih meja dan memesankan makan minum untuk mereka berdua. Ketika Gea asyik dengan gawainya tanpa ia sadari Andin sudah tiba dan langsung menyapanya. "Hey Gea sahabat aku yang cantik kamu udah lama nyampenya?" Andin langsung kearah gea dan memeluk sahabatnya itu. "Gak kok aku baru aja nyampe, duduk yuk kamu pasti capek kan" setelah selesai mereka berpelukan Gea langsung mengajak Andin untuk duduk. "Andin, gimana nih besok aku mau interview di perusahaan WijayaGroup kalo mereka bertanya soalan perusahaannya gimana? Apa yang mau aku jawab Ndin? Kalo aku gak bisa jawab pupus sudahlah harapan aku mau kerja di perusahaan itu". Gea terlihat bingung sambil memijat kepalanya. "Kalo kamu rasa kamu gak bisa jawab ya gimana ya Gea aku juga bingung. Tapi gini aja kan masih ada nih waktu sampai besok jadi kamu harus mencari tau tentang profil perusahaan tersebut, gimana? Kamu gak boleh nyerah harus tetap semangat katanya mau ngebahagian orang tua masa gitu aja takut mereka gak makan kamu kok Gea." Sambil tersenyum Andin memberi support kepada sahabatnya itu agar tidak menyerah begitu saja. Setelah menghabiskan waktu beberapa jam untuk mengobrol bersama sahabatnya itu tanpa terasa sudah sore hari. Jadi mereka memutuskan untuk segera pulang kerumah masing-masing. Setelah menjalani perjalanan hidup yang panjang kini akhirnya Gea sudah menjadi seorang wanita yang sangat cantik. Namun akibat kisah silam dari masa lalunya membuat Gea benci dengan laki-laki, cinta dan pernikahan. Perjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya sering ia tolak. Walaupun demikian jika sudah berjodoh siapa yang tau jodoh akan tetap datang tanpa diduga. "Nduk, sini bentar ibu sama ayah mau ngomong" "Iya Bu" Gea yang baru keluar kamar langsung menemui kedua orang tua nya yang sedang duduk santai diruang tamu. "Nduk, kamu udah berumur kapan kamu mau nikah? Ibu sama ayah udah tua, usah pengen nimang cucu" "Iya nanti Gea nikah kalo udah ada jodohnya Bu" jawaban seperti itulah yang selalu Gea berikan kepada ayah ibunya. "Kapan ada jodohnya kalo kamu nolak terus diajak kenalan" "Hehehe, iya Bu nanti Gea gak nolak lagi kok. Gea minta doanya dari ibu sama ayah semoga Gea dapat jodoh yang baik dan bisa membimbing Gea untuk lebih dekat sama Allah" Gea berkata dengan tulus kepada ibu dan juga ayahnya. "Aammiiin ya Allah, semoga tahun ini kamu segera nikah ya nduk" Gea hanya bisa menghela nafas panjang. Jangankan untuk menikah memikirkan laki-laki aja Gea ogah. Yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana ia bisa menjadi perempuan karir yang sukses agar ia tidak mudah ditindas oleh laki-laki. Andin dan aiman hari ini akan melaksanakan ijab qobul dan pesta pernikahan. Ketika sedang berada diperkarangan rumah Gea yang sudah selesai memarkirkan mobilnya mau segera masuk kedalam rumah tapi siapa sangka ia akan bertemu kembali dengan Reza. Orang yang tidak ingin ia temui malah ada didepan mata. "Hay Gea"Sapaan yang diberikan Reza kepada Gea. Jangankan untuk menyapa kembali. Melihat kearah Reza enggan Gea lakukan. Gea memilih untuk langsung masuk kedalam dan seolah-olah tidak melihat keberadaan Reza. "Barakallah sahabat terbaikku, selamat menjalankan ibadah terpanjang dalam hidup. Semoga rumah tangga kalian selalu dilindungi oleh Allah aammiiin. Segera buatkan ponakan untuk aku ya" Gea bebisik disamping Andin sehingga membuat Andin malu. Setelah serangkaian acara telah selesai, Gea pamit pulang kepada sahabatnya itu. Ketika diperjalanan pulang Danu mengikuti Gea dari belakang. Gea tidak langsung pulang melainkan pergi ke tempat aliran sungai yang dulu sering ia kunjungi. Sedang asyik menikmati air tiba-tiba Danu sudah tiba dibelakangnya. Gea yang kaget langsung berdiri dan menjauhi Danu. "Apa yang kamu lakukan disini" Gea bertanya tanpa melihat kearah Danu. "Yang aku lakukan masih sama Gea, membujuk kamu agar kamu mau nikah sama aku" dengan tatapan memelas Danu berbicara kepada Gea. Gea malas melihat wajah Danu dan memilih untuk pergi, dengan cepat tangan Danu langsung meraih pergelangan tangan Gea. "Kamu jangan coba-coba sentuh aku Danu, setelah apa yang telah kamu lakukan sama aku, kami fikir aku bisa dengan mudah memaafkan dan melupakan semua kejadian itu. Tidak Danu semua kejadian itu masih sempurna dalam ingatan aku" Danu tidak kehabisan akal dan mencoba sekeras mungkin agar Gea mau menerima cintanya. Tapi lagi-lagi saat Danu akan memeluk Gea dari belakang, Gea langsung berteriak meminta tolong kepada Masyarakat setempat. "Tolong.. tolong.. ada yang mau melakukan pelecehan terhadap saya" dengan ekspresi takut yang dibuat-buat akhirnya Danu berlari entah kemana. Reza yang menyesal dengan segala perbuatannya dimasa lalu kini ingin bertobat dan berubah. Dosa pada Gea dan keluarganya ingin ia tebus tapi tidak semudah itu karena didalam hati Gea masih tersimpan rasa benci yang sangat dalam. Saat berada diruang tamu tuan Wijaya tengah duduk bersantai dan menikmati kopinya. Dan Reza pun baru pulang dari luar ketika akan naik kelantai atas tuan Wijaya memanggil Reza untuk duduk ditempat ia berada. "Reza, kamu kapan mau gabung di perusahaan papa? Papa ini udah tua cuman kamu satu-satunya yang akan menggantikan papa" pertanyaan yang sering tuan Wijaya lontarkan kepada Reza. "Iya nanti kalo aku udah siap pa" Reza sebenarnya ingin mengembangkan usahanya sendiri tanpa harus ada bantuan dari ayahnya. Tapi ayahnya terus mendesak Reza agar segera bergabung dengan perusahaan tersebut. Reza pun kemudian naik ke kamarnya, Membersihkan diri dan langsung berisitirahat. Dan akhirnya Reza setuju untuk bergabung untuk bekerja di perusahaan ayahnya. Tapi Reza memilih ditempatkan dibagian yang biasa agar tidak ada yang mengenalinya sebagai anak pemilik perusahaan tersebut. Takdir memang berpihak kepada Reza. Gea yang mati-matian menjauh dari Reza akhirnya dipertemukan juga dalam satu perusahaan dan devisi yang sama. Hal ini membuat Reza makin bersemangat untuk bekerja tapi tidak dengan Gea. Ia sudah sangat malas jika harus berurusan dengan Reza kembali. Mengingat trauma yang diberikan oleh Reza terlalu membekas. "Dunia ini sempit ya Gea, akhirnya kita bertemu lagi" Reza mencoba mendekati Gea dan mengobrol dengannya. Tapi Gea sama sekali tidak memperdulikan kehadiran Reza. Ia menganggap Reza itu hanya bayangan yang tidak terlihat. Reza tidak kehabisan akal untuk terus dekat dengan Gea berbagai cara telah Reza lakukan walaupun Gea acuh terhadap nya. Reza terus membuat rencana untuk memikat hati gea, hati yang telah ia isi dengan hinaan dan cacian. Saat melewati meja Gea, Reza mengintip kearah Gea. Alangkah terkejutnya Reza mendapati bunga yang ia kasih sudah berada didalam Tong sampah "Sebenci itu kah kamu sama aku Gea? Tapi aku gak akan putus asa. Aku akan berusaha agar kamu membukakan pintu hatimu untukku".
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN