“Halo?” “The, kamu kok jadi susah dihubungin sih tiga hari ini? Kata Papa kamu juga gak ada di rumah, aku ke apartemen juga … kamu gak ada, kamu di mana?” tanya Tyra dari seberang. “Hm? Gue lagi dipuncak,” jawab Theo. “Ha? Jauh amat. Ngapain?” “Nyari cabe-cabean.” “Ih … serius!” “Lah, gue udah serius jawabnya.” Tut Theo baru saja bangun, kepalanya terasa sangat pusing karena semalam mendapatkan satu tendangan dari Shane. Ya … selama tiga hari itu Theo tinggal di rumah Vivi, dan Theo tidur bersama Shane di kamar anaknya. Theo berjalan keluar dari kamar Shane dan menemui Vivi yang sedang menyiapkan makan pagi untuk Shane dan Theo. “Sejak kapan lu bisa masak, Yank?” tanya Theo. “Sejak gue jadi Emaknya anak elu lah!” jawab Vivi seperti biasa. “Kasihan yang punya warung makan dong,

