Pertolongan

1992 Kata

Adel berdiri mematung di depan kantor yang kini gelap dan basah akibat pemadaman api. Hatinya terasa hancur saat membayangkan kerja kerasnya selama ini mungkin telah musnah dalam kobaran api. Frissyla masih berdiri di sampingnya, berusaha menenangkan dengan genggaman di lengannya, tetapi Adel hampir tidak bisa merasakan apa-apa selain nyeri yang menghimpit dadanya. "Apa semuanya... benar-benar hilang?" gumamnya lirih, hampir seperti berbicara pada dirinya sendiri. Frissyla tidak langsung menjawab. Ia hanya menunduk, seolah tidak ingin memberi kepastian yang akan semakin menyakiti sahabatnya. “Belum tentu, Del. Kita belum tahu seberapa parahnya. Mungkin beberapa file bisa diselamatkan.” Adel menggeleng pelan, air mata mulai menggenang di sudut matanya. "Tapi data-data penting itu..

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN