Mobil Terbang

2416 Kata

Senja menatap pantulan dirinya di cermin, merapikan kemeja yang sudah ia setrika sejak tadi malam. Hari ini ia memakai setelan yang sedikit lebih rapi dari biasanya—bukan karena ada acara khusus di kantor, tetapi karena ia tahu Ali akan menjemputnya. Entah kenapa, ada sesuatu dalam dirinya yang ingin terlihat lebih baik hari ini. Mungkin karena kehadiran Ali yang tiba-tiba dalam hidupnya membuat segalanya terasa berbeda. Biasanya, pada jam segini, ia sudah berdiri di dalam gerbong commuterline yang penuh sesak, berdesakan dengan penumpang lain yang juga mengejar waktu. Ia akan bertahan di antara mereka, sesekali menarik napas dalam untuk mengusir kantuk yang masih tersisa. Lalu, setelah hampir satu jam berdiri, ia akan turun dan berganti dengan busway menuju kantornya di Jakarta Pusat. P

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN