Beberapa minggu setelah pertemuan singkat di Depok, Ali kembali ke Malaysia untuk melanjutkan kuliahnya yang sudah memasuki tahun ketiga. Pikirannya mencoba terfokus pada rutinitas yang padat-kuliah, tugas, dan proyek penelitian-tapi sesekali, bayangan Senja dan pria yang bersamanya muncul di sela-sela kesibukan. Ia tidak mencintai Senja, itu ia tahu dengan pasti. Rasa suka yang pernah ia rasakan bertahun-tahun lalu sudah lama berlalu, tapi pertemuan singkat itu mengusik kenangan yang selama ini ia biarkan terkubur. Aneh ya? Ia juga tak paham dengan apa yang ia rasakan sebetulnya. Ali teringat masa-masa SMA, ketika Senja yang dulu lebih dulu mendekatinya. Gadis itu agak pemalu, tapi penuh semangat, dan selalu punya cara untuk menarik perhatiannya. Mereka sempat jalan bersama beberapa kali

