Hacker

2251 Kata

Adel menatap layar laptopnya dengan ekspresi campuran antara frustrasi, kemarahan, dan rasa tidak percaya. Berita yang tersebar di media-media besar telah berubah drastis dalam hitungan dua hari. Apa yang seharusnya menjadi kasus pemerkosaan, sebuah tragedi yang harusnya mendapatkan keadilan, kini berbalik arah. Narasi berubah. Kini, publik tidak lagi melihat Herlina sebagai korban. Justru, ia dijadikan kambing hitam. Herlina Menggoda Dosen Demi Nilai? Itulah salah satu headline yang muncul di berbagai portal berita. Adel membaca artikel itu dengan rahang mengeras. Isinya penuh dengan insinuasi, menyebut bahwa Herlina adalah mahasiswi yang “sering bermain dengan api”, bahwa ia memiliki “rekam jejak buruk” dalam urusan asmara, bahwa “bukan tidak mungkin” ia sendiri yang sengaja merayu s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN