Senja memelankan langkahnya saat ia semakin mendekati area kosannya. Tubuhnya terasa berat, lelah, dan penuh beban. Meski hari itu sudah hampir berakhir, pikirannya masih terjebak dalam perasaan cemas dan takut yang tak kunjung reda. Ia mengangkat wajahnya sedikit, menatap jalan yang perlahan mulai sepi. Namun, tiba-tiba pandangannya tertuju pada sesuatu yang membuat jantungnya berdegup kencang. Di kejauhan, di depan salah satu mobil yang terparkir, ia melihat sosok yang sudah tidak asing lagi baginya—Ali. Cowok itu tampak sedang bersandar di pintu mobilnya, wajahnya serius dan fokus pada layar ponselnya. Senja tahu persis apa yang sedang Ali lakukan. Ia pasti sedang memeriksa pesan-pesan yang belum dibalas olehnya. Pesan-pesan yang ia abaikan begitu saja, meskipun ia tahu betul betapa pe

