Seperti Datangnya Malam

2202 Kata

Sementara di depan lobi, Ali duduk di dalam mobil dengan pandangan kosong yang mengarah ke pintu gedung kantor. Sebenarnya, sudah lebih dari satu jam sejak waktu seharusnya ia dan Senja pulang bersama, namun ia hanya duduk di sana, menunggu. Harapannya, seperti yang sering ia lakukan beberapa kali sebelumnya, adalah bisa menghabiskan waktu bersama Senja, berbicara lebih lama, atau sekadar berbagi perjalanan pulang. Ia merasa nyaman berada di dekat Senja—gadis itu memberikan ketenangan yang sering kali tidak bisa ia rasakan di tempat lain. Ada sesuatu yang berbeda saat bersama Senja, sesuatu yang membuatnya merasa hidup lebih ringan, lebih teratur, meskipun dunia di sekelilingnya penuh dengan kebisingan dan kekacauan. Namun, saat satu jam berlalu, ia mulai merasakan kecemasan. Biasanya, Se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN