Hanya Pengganggu

2332 Kata

Langit malam terlihat cerah, bertabur bintang yang memancarkan kilauan samar meskipun udara masih dingin, sisa hujan sore tadi. Aroma khas tanah basah masih terasa, bercampur dengan wangi dedaunan dari taman kecil yang berada di sisi kanan teras rumah. Adeeva duduk di atas kursi rotan yang empuk, ditemani secangkir teh hangat yang mengepul tipis di udara. Sesekali, angin lembut berembus, membawa kesejukan yang membuat tubuhnya rileks meski pikirannya masih terasa berat. Ia menatap halaman depan rumah orang tuanya yang luas, berpagar besi hitam dengan aksen emas, yang memantulkan sinar dari lampu taman. Rumah itu berdiri kokoh di salah satu sudut perumahan elit di Kota Depok. Bangunan tiga lantai bergaya modern minimalis ini terlihat elegan dengan dinding luar yang dihiasi batu alam berw

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN