Ciuman itu, yang sempat terhenti sejenak, kembali terjalin. Bayu tak bisa lagi menahan dirinya. Ada sesuatu yang dalam, sebuah dorongan yang begitu kuat yang membuatnya ingin membenamkan dirinya lebih jauh dalam perasaan ini. Ciuman itu bukan sekadar pelarian atau cara untuk menghindari pertanyaan yang menggantung. Tidak. Ini lebih dari itu. Ciuman ini adalah sebuah pengakuan tak terucapkan, sebuah janji yang tersirat di dalamnya, meskipun Bayu masih merasa belum sepenuhnya siap untuk membuat keputusan besar. Namun, saat bibir mereka bertemu lagi, dunia seakan menjadi lebih sederhana. Semua keraguan, semua ketidakpastian, larut dalam sentuhan itu. Erika merespons dengan penuh keyakinan. Setiap gerakan, setiap tarikan napasnya mengalir dengan kepercayaan yang begitu kuat, seolah ia tahu ba

