"Andai saja kita bisa menjadi pasangan yang nyata. Bukan hanya dalam khayalanku saja. Andai saja seperti itu." -Reveira Livira Shabira- __________ "Sebagai gantinya... boleh gue ngacak-acak rambut lo kayak gini? Setiap hari?" Vei terkesiap untuk yang pertama kalinya saat Atta dengan senyum di bibirnya itu kembali mengacak rambutnya. Dan seketika itu juga Vei melupakan ketakutannya akan kegelapan dengan adanya Atta. Atta menggunakan kesempatan yang ada sekarang ini untuk mengetahui apa yang selama ini ingin ia temui. Ia ingin menemui sebuah kebenaran yang terletak tidak jauh dari Vei. Kebenaran akan apa yang selama ini tertanam di dalam rongga d**a dan terasa begitu menusuk-nusuk, meminta untuk dijelaskan. Kebenaran yang seolah meminta penjelasan lebih. "Lo bawa hape?" Vei menganggu

