Rian

1178 Kata

Di dalam ruangan bernuansa putih itu, kini seorang wanita tengah berbaring lemah, sambil menutup mata dengan wajah pucat seperti tiada darah,  membuat siapapun yang melihatnya sangat merasa sedih, suara isakkan memecah keheningan yang mencekam, hingga mata sayu itu perlahan terbuka. "Na-nabila." Seseorang yang sedang terisak langsung memeluk wanita yang tak lain adalah Niswah. "Hiks... aku pikir aku tidak akan berjumpa denganmu Niswah,hiks... kau membuatku takut." Niswah hanya tersenyum, ia senang memiliki sahabat seperti Nabila, tapi entah kenapa ia merasa ketakutan Nabila akan terjadi. Padahal kematian adalah sahabat terdekat manusia, kan? Lantas mengapa ia sangat takut sekarang? "Nabil, apapun yang terjadi adalah takdir Allah, sebagai hamba kita wajib menerima," ucap Niswah lemah,m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN