Aditya melangkah cepat, mendekati adiknya. "Kamu di sini ngapain?" "Terus Abang, ngapain itu?!" timpal Dareen tak kalah bingungnya. Aditya pun kaget seperti habis melihat hantu. Merupakan hal yang sangat mengejutkan, melihat Dareen berada rumah di kampung ini. Ia tahu betul, selera adiknya jauh lebih tinggi dari dia. Dareen tak pernah hidup sulit sedangkan dia dulu, sempat hidup serba kekurangan ketika masih menemani ayahnya merintis usaha. "Panjang ceritanya. Nanti Abang ceritakan. Sekarang kamu jawab pertanyaan Abang!" Aditya tak sabaran. "Abang mencurigakan," ujar Dareen memincingkan matanya seperti mengintimidasi. "Yang sopan sama Abangmu. Sekarang jawab, kamu mau ngapain ke sini?!" Suara Aditya agak meninggi. Ia selalu berhasil membuat adiknya itu menciut. Tak heran, seb

