BAB 36_DIAM

776 Kata

Ucapan ayahku sangat tajam sampai-sampai jantungku rasanya ditusuk berkali-kali. Aku tak bisa menjawabnya. Sudah kaku lidahku. Apa yang telah aku lakukan? "Papa anggap kita sepakat," ucap ayahku tanpa menunggu responku. "Ta-tapi, Pa?" "No tapi-tapi. Apa lagi?! Kamu ceraikan wanita itu, Papa anggap semua masalah beres. Jadi bagaimana?" Mulutku terkunci, tak bisa bicara. "Jawab, Aditya! Kamu mau ceraikan dia sekarang atau enam bulan kemudian untuk menutupi pernikahan yang Papa anggap tak pernah ada ini?" Aku seperti kehilangan akal. Apakah bumi ini masih di porosnya? Mengapa Otakku rasanya dipaksa berputar secepat mungkin. "Aditya Dafa!" "E-eenam bulan itu, Pa," ucapku dengan lidah kelu. "Baik. Kita sepakat dengan enam bulan. Papa pegang janjimu. Jika setelah enam bulan kamu tak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN