“Ada yang kamu perlukan?” tanya Hasan. “Tidak Pak. Tidak ada yang perlu disiapkan oleh Bapak. Cukup.” “Terlebih uang dari Bapak sangat berlebih. Cukup Pak, cukup,” kata Wahyudi dengan terbata. Sejak dulu Wahyudi tahu karakter lembut dan welas asih pemilik kantornya. Banyak karyawan yang dia tolong dengan berbagai kemudahan. Tapi sekarang dia merasakan sendiri kebaikan pemilik perusahaan tempat kerjanya. Wahyudi bertekad akan bekerja sebaik mungkin. Tak ingin mengecewakan orang sebaik pak Hasan. Hasan juga belum berpengalaman soal baby, tapi dia ingin bertemu dengan Kemala melalui bayi yang Wahyudi miliki. Itu alasan yang masuk akal. Babynya Wahyudi sebagai alibi. “Apa selama ini istrimu bekerja? Jadi nanti bayimu itu ditinggal di rumah?” tanya Hasan lagi. “Iya istri saya kerja di swal

