Bab 15

1023 Kata

Jelita hanya bisa terdiam di tempatnya berdiri. Niatnya untuk menunaikan panggilan alam langsung hilang begitu ia mendorong pintu yang disebut oleh si pelayan sebagai pintu kamar mandi.   Luas kamar mandi ini tidak lebih kecil dari ruang tidur. Warna monokrom begitu mendominasi di ruangan yang berfungsi untuk membersihkan diri. Tetapi apa yang mengisi ruangan ini bukanlah sesuatu yang akan Jelita bayangkan sebelumnya.   Matanya masih belum juga puas untuk mengeksplorasi kamar mandi  ketika panggilan alamnya yang tertunda kembali menyalakan alarmnya. Ia putuskan bathroom tournya dilanjut setelah ia menuntaskan urusan sekresinya.   Bahkan toilet duduk yang Jelita pakai terasa kemewahannya. Ia tak lagi ingin berlama-lama menikmati proses pembuangan sisa metabolisme dalam tubuhnya. Hasr

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN