PART 14

1234 Kata

Takeshi sialan! Ia sengaja memisahkan kami! Kenapa harus sejauh itu? "Tidak! Kau tidak boleh pergi!" Kutangkup wajahnya penuh kekhawatiran. Arzhou menatapku bimbang. Tapi bukannya menyahut, ia kembali menciumku. Lebih dalam hingga lidahnya menyapu kencang rongga mulutku. Ada rasa tuna dalam gigitan bibirnya. Sisa pizza terakhir yang kami nikmati malam itu. Air mataku bercucuran, menetesi bahu Arzhou yang kepeluk hingga ke sudut sofa. Sekalipun aku memohon, ia pasti tidak akan mau merubah keputusannya. Tekadnya untuk menjadi bagian dari keluarga laknat seorang Yakuza sudah terbaca. "Mu--chan,apa aku sudah bilang?" "Tentang apa?"tanyaku membiarkan tangannya menyusup bebas ke dalam blouseku yang mulai terbuka. "Aku mencintaimu, berikan aku kesempatan untuk membuktikannya. Biarkan aku pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN