Part 5 (Rencana balas dendam )

1752 Kata
************** Sudah 1 bulan dari kakak sepupunya menghubungi dia tentang rumah ,kini sabrina sudah bersiap akan pindahan ke rumah barunya itu . Setelah melihat dan bernegosiasi harganya ,akhirnya dia memutuskan untuk membeli rumah itu . Rumahnya minimalis dengan halaman yang sangat luas ,sabrina sangat menyukainya karena dia suka bertanam. "Brin, gue rasa lo gak usah datang deh ke acara pernikahannya mereka . Pasti ada sesuatu yang mereka rencanain buat nyakitin elo brin ." ujar rena sambil membantu mengemas barang barang sabrina ke dalam kotak kayu . "Tapi nanti mereka nyangkannya kalau gue belum move on ren ,dan nantinya mereka bakalan merasa menang .Sorry aja gue gak bisa. Gue bakalan buktiin sama mereka kalau gue gapapa ,gue baik baik aja dan bahagia . Lagian gue juga punya sesuatu buat mereka nanti di acara pernikahannya .Gue jamin ,mereka pasti bakalan syok berat ngeliatnya .Hahaha...." balas sabrina sambil memasukan semua printilan make up dan skin care ke dalam tas. "Ya udah terserah lo deh ,tapi maaf ya gue gak bisa nemenin ." ujar rena "Iya gapapa .Ya udah yuk ,ini udah semuakan ." balas sabrina . Rena mengangguk ,lalu sabrinapun menyuruh orang untuk mengangkat barangnya itu ke mobil truk . ************** Hari ini warung lumayan rame , jeri ,rizal sama kedua orang tuannya sangat sibuk .Saking ramenya ,mereka buka seperti biasa jam 3 sore dan udah tutup jam 8 malam .Biasanya tuh ,ramenya kalau malam minggu aja .Tapi gak tau kenapa malam jum'atpun sekarang rame. Setelah beres beres ,mereka akhirnya pulang ke rumah. "Alhamdulillah ya ,warung kita rame banget ." ujar pak samsul ,bapaknya rizal . "Iya ,alhamdulillah .Sampai sampai badan aku capek semua nih ." sahut rizal . "Halah ,capek apaan kamu . Kerjaannya duduk doang ngitungin duit,tuh yang. harusnya ngeluh mah jeri . Dia sibuk banget bantuin masak ,nganterin makanan ,belum lagi dia bantuin ibu nyuci barang barang." sahut ibu laras ,ibunya rizal . "Iya huh ,dasar .Laki kok ngeluh terus ." sahut pak samsul sambil menjitak kepala rizal . "Enak aja ,aku juga sibuk bu . Aku ngitungin duit sampai pusing nih " elah rizal . Plukkk. Pak samsul memukul pelan kepala rizal pakai bantal kursi. "Halah dasar ,ngitungi duit aja pusing .Udah sana bersih bersih terus sholat . " ujar pak samsul . "Wah wah ...kekerasan pada anak ,harus di laporin kak seto nih " ujar rizal sambil berdiri dan memegang kepalanya . "Anak dugong mah gak boleh lapor " balas pak samsul . "Lah ,aku dugong bapak sama ibu apa dong ?" ujar rizal sambil tersenyum "Apa ? Kamu nyamain ibu sama dugong gitu ? Dasar anak kurang ajar ! sini kamu " sahut ibu laras sambil mengangkat sapu seolah ingin memukul rizal. Melihat itu dengan segera rizalpun lari ke arah kamar mandi dan mengunci pintunya . Ibunya itu menggedor - gedor pintu itu masih sambil ngomel . "Ampunnn bu ,kan bapak yang duluan " teriak rizal di dalam sana . "Au ah ,bapak gak ikutan " sahut pak samsul sambil tersenyum terus pergi ngambil air minum di dapur. "Lah ,bapak kok gitu sih .Lempar batu sembunyi tangan nih " rengek rizal . Pak samsul dan bu laras sontak aja tertawa,begitupun juga jeri .Namun dalam hatinya dia sangat iri melihat ke hangatan keluarga mereka. Jangankan bercanda seperti itu ,saling bertemu saja jarang. Kalau bertemupun, papanya cuma menayakan sekolahnya .Mereka berdua tidak pernah mengobrol,sekalinya mengobrol pasti ujung ujungnya bertengkar . "Jeri kangen mama " batinnya sambil menunduk . Lalu dia memutuskan untuk pergi ke kamar rizal.Saat akan mengambil pakaian ganti ,tiba tiba ponselnya berdering . Dengan segera dia mengangkat telpon itu setelah tau siapa yang menelponnya itu . "Iya pak jo ,ada apa ?" "Mas jer ,tolong mas pulang ya .Bapak sakit mas , tadi mendadak pingsan dan kami segera membawanya ke rumah sakit dekat rumah ." "Ya sudah ,saya ke sana sekarang pak jo ." "Iya mas .Kalau begitu saya tutup telponnya ya .Permisi mas " Tanpa membalas ,sambungan telponpun diputus . Lalu dengan tergesa dia pergi keluar dan saat di ruang tamu dia berpapasan dengan pak samsul . "Loh jer ,mau kemana kok buru buru gitu ?" tanyanya. "Aku mau ke rumah sakit om ,kata orang rumah papa katanya sakit ." jawab jeri "Oh ,ya sudah om antar ya ?" tawar pak samsul "Gak usah om ,aku naik ojek aja." tolak jeri "Jangan ,mendingan kamu pakai motor rizal aja kalau gak mau om anterin " ujar pak samsul . "Iya om ,makasih ." balas jeri ,lalu diapun mengambil kunci mobil di meja nakas dekan pintu ,sedangkan pak samsul mengeluarkan motornya . "Ya sudah pak ,jeri berangkat . Pintunya langsung kunci aja ,jeri mau menginap disana soalnya." ujar jeri setelah memakai helm dan naik ke motor ,lalu dia mencium tangan pak samsul . "Iya , kamu hati hati ya jer. Besok jangan ke warung dulu aja ya , kamu temani papa kamu dan semoga papa kamu cepat sembuh " balas pak samsul . "Iya om makasih doanya ,kalau begitu jeri pergi .Assalamualaikum " pamit jeri "Waalaikumsalam ." balas pak samsul . Lalu jeripun menyalakan motornya dan melajukan dengan segera pergi dari sana. Sedangkan pak samsul kembali masuk kedalam rumah dan mengunci pintunya . "Ada apa pak ? " tanya bu laras "Itu bu ,papanya jeri masuk rumah sakit .Jadi jeri buru buru pergi ke sana." jawab pak samsul . "Ya ampun kasian banget , sakit apa katanya pak ?" ujar bu laras "Kurang tau bu ,soalnya jeri gak ngasih tau dan dia cuman bilang itu saja." balas pak samsul . "Ya sudah ,ayok istirahat .Semoga besok lebih baik dari hari ini ." ujar bu laras . "Iya bu .Dan kita doakan juga papanya jeri baik baik saja dan cepat sembuh ." balas pak samsul dan di balas anggukan oleh istrinya itu ,lalu mereka berdua pergi ke kamar. ************** Setelah sampai di rumah sakit ,jeri dengan segera memarkirkan motornya di parkiran lalu masuk dan bertanya ke resepsionis di mana letak ruang rawat papanya .Dan tak butuh waktu lama resepsionis itu memberitahunya ,dengan segera jeripun pergi ke ruangan yang di beri tahu resepsionis itu . Saat sampai di depan ruang rawat papanya ,di depan ruang rawat itu terlihat ada asistent rumah tangga papanya yg menunggu di bangku tunggu . "Bi iis ,gimana kondisi papa ?" tanya jeri "Bapak baru saja di periksa oleh dokter ,katanya penyakitnya kambuh dan harus segera di operasi mas ." jawab bi iis. "Terus sekarang aku boleh liat papa gak ?" tanya jeri lagi "Boleh mas ,mas jeri masuk saja ." jawab bi iis . Lalu dengan segera jeripun masuk kedalam ruang rawat papanya itu . Perlahan dia membuka pintunya ,dan ternyata ayahnya itu sudah sadar . Dengan beberapa peralatan medis yang menempel di badannya ,papanya itu tersenyum menatap jeri yg berjalan pelan mendekat ke arahnya. "Papa pikir kamu tidak akan pernah menemui papa lagi " ujarnya pelan. "Lagi sakit aja masih ngajak ribut .Aku kesini karena kasihan sama pria tua yang sedang sakit,jadi jangan gr ." balas jeri dengan mata yang mulai memburam .Dia duduk di kursi samping brankar papanya itu lalu memegang tangannya yang lemah . Syarif terkekeh mendengar penuturan putranya ,lalu dia mengusap pelan kepala putranya itu . Sesaat mereka hanya terdiam ,lalu beberapa detik kemudian syarifpun menyuruh jeri untuk menseting kepala ranjangnya agar sediki naik ,dan dengqn segera jeripun melakukannya . "Kamu betah ya tinggal di rumah temanmu itu ?" tanya syarif Mendengar itu ,sontak saja jeri terbelalak .Dia kaget ,kenapa bisa papanya ini tau di mana di tinggal . "Dari mana papa tau aku tinggal sama temenku ? " tanyanya "Ah...aku tau ,papa gak tega kan ngusir jeri dari rumah makannya papa stalker jeri ? ngaku aja deh " lanjutnya lagi . "Nah siapa yang suka gr sekarang .Papa cuman gak sengaja aja liat kamu sam temenmu waktu di warung makan pinggir jalan .Papa tebak pasti kamu tinggal sama dia." balas syarif. "Oh..gitu ." ledek jeri sambil tersenyum . Syarif hanya terdiam sambil menatap putranya itu . Hatinya terasa menghangat mendengar ledekannya ,entah sudah berapa lama dia dan jeri seakrab ini . Seingatnya ,mereka berdua selalu saja bersitegang dan jarang bertemu . "Papa minta maaf ." ujar syarif pelan. "Hah ?" kaget jeri sambil membulatkan matanya dan menatap syarif. "Maaf karena papa selalu memaksakan kehendak papa ke kamu jer .Maaf karena telah egois dan lebih mementingkan orang lain daripada jeri ,anak kandung papa sendiri . Tapi percayalah nak ,papa juga tak ingin melakukan ini . Papa hanya memikirkan gimana semua nasib karyawan yang bekerja di perusahaan kalau sampai perusahaan bangkrut. Di antara mereka pasti ada tulang punggung keluarga yang mengandalkan rezeki mereka di perusahaan,di antara mereka pasti ada orang yang sangat bercita cita bekerja di kantoran yang menaruh harapan banyak disana ,dan di antara mereka pasti ada yang baru saja memulai pengalamannya . Papa juga sebenarnya ingin membuktikan pada semua keluarga Atmadja kalau anak papa sangat membanggakan dan sangat bisa untuk menggantikan papa .Tapi kalau kamu memang sangat ingin menjadi seperti mama mu ,papa ikhlas nak .Asalkan kamu bahagia dengan pilihan hidupmu " ujar syarif Jeri tak merespon apapun ,dia hanya terdiam namun di benaknya sebenarnya dia sedang berpikir keras dan menyalahkan dirinya sendiri . "Ternyata selama ini bukan papa yang egois ,tapi aku .Aku tak terpikir ke sana ,dan memang benar .Jika aku tak menuruti papa ,bagaimana nasib karyawan perusahaan nantinya ? Bagaimana kakau perusahaan bangkrut dan mereka kehilangan pekerjaannya ? nggak ,aku gak boleh egois ." batin jeri . ************** Setelah membereskan barang barang ,sekarang sabrina tengah makan malam sambil menonton tv . Namun tiba tiba ponselnya berdering ,dengan segera sabrina menganggakat telpon itu . "Hn ,ada apa ryon ? Apa lo udah melakukan kayak yang gue bilang ?" "Sudah ,lo tenang saja . Gue jamin pasti nanti akan sangat menyenangkan dan sangat seru .Gue juga sudah menemukan bukti kalau dia memang menyuap beberapa karyawan di perusahaan dan telah gue masukan kedalam videonya ." "Bagus . Thanka ya yon ,dan tenang aja soal itu udah gue transfer ke rekeningmu ." "Oke ,ya sudah kalau begitu gue pamit untuk liburan dulu ya .Awas lo jangan janggu .Bye " Bipp... Tanpa menunggu balasannya ,orang bernama ryon itupun telah mematikan sambungan telponnya .Sedangkan sabrina lanjut makan sambil tersenyum ,dia membayangkan gimana nanti saat rencananya berhasil dan melihat ekspresi wajah seseorang saat melihat rencana yang telah di buatnya itu . "Kalian pikir gue bakalan diam aja emangnya, gue emang udah move on tapi balas dendam itu harus . Enak aja kalian hidup bahagia setelah nyakitin gue ,Udah terlalu lama lo berdua ngebodohin gue .Jadi terima akibatnya sekarang." gumam sabrina.Lalu diapun melanjutkan acara makannya . Bersambung.....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN