Dua Tahun Kemudian Bocah laki-laki berumur dua tahun berjalan dalam diam. Wajahnya begitu tenang bahkan tak menunjukan ekspresi apa pun. Bocah itu memasuki ruangan dan duduk di sebelah orang paling dihargai dalam keluarga besar mereka. “Cancri, di mana ayah, ibu, dan kedua adikmu?” tanya wanita tua yang masih saja terlihat cantik. Cancri menatap ke arah pintu, lalu menunjuk pintu masuk yang masih tertutup. “Mereka, masih di luar.” Bocah dua tahun itu terlihat pendiam dan tak banyak bicara. Matanya kembali terfokus pada arena pertarungan yang masih kosong. Ace hanya mengangguk, sedangkan Shizuku cukup paham dengan watak Cancri. Anak itu sudah mendapat ilmu yang besar walaupun umurnya masih terlalu muda. Cancri tak pernah menangis, begitu penurut, dan sangat dekat dengan Felica. Cancri
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


