Bab 23

911 Kata

Dengan tergesa-gesa aku menghampiri Yuni yang terlihat mondar-mandir di taman. "Bagaimana ceritanya dia bisa hilang, Mbak?" aku mengintrogasi Yuni. "Sebenarnya tadi dia main sama Pak Seno, Bu. Tapi saya kebelet pipis jadi saya meninggalkannya sebentar pas saya balik lagi mereka sudah tidak ada." Yuni menjelaskan. "Bisa-bisanya Mbak Yuni meninggalkan Dewa begitu saja dengan orang asing." Aku berkata kesal. "Mereka terlihat akrab, Bu, dua hari ini Dewa selalu main sama Pak Seno dan semua baik-baik saja." "Kenapa tidak bilang dari awal kalau Dewa selalu main sama orang itu. Ayo coba cari lagi keliling sini siapa tahu mereka main di sekitar sini." Aku bertambah kesal. " Tadi saya sudah keliling di sini, Bu, tapi tidak ketemu makanya saya telpon ibu," "Cari lagi!" Aku berteriak murka. A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN