Pukul dua belas lewat tiga puluh menit tepat, Mintaka sudah berada di depan kelas Reswara. Pria itu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Ia berusaha mengatur senyum di wajahnya agar terlihat biasa saja. Ia bahkan melakukan olahraga mulut sebentar karena merasa bibirnya kaku. "A, I, U, E, O," lirih Mintaka dengan mulut yang terbuka lebar dan bergerak sesuai huruf. Mungkin sekitar satu sampai dua menit baru merasa lebih nyaman. Setelah itu, ia langsung masuk ke dalam dan menyapa, "Selamat siang, anak-anak." "Siang, Pak Min," balas seluruh isi kelas serentak. Mintaka berjalan ke arah mejanya dan meletakkan buku di meja. Ia menatap lurus ke depan dengan bola mata yang tertuju pada kursi kosong di samping Ester dengan terkejut. "Loh! Res ke mana?" batin pria itu sambil

