Rencana balas dendam

1215 Kata
Sudah satu Minggu Rose Li menjalankan perusahaan yang sedang di ambang kebangkrutan. Perusahaan Zidoitch memang sedang dalam masalah besar terkait keuangan. Gadis itu tampak sibuk meretas data-data keuangan perusahaan tanpa sepengetahuan pihak finance. Rose Li ingin mengidentifikasi penyebab masalah keuangan dengan pemikiran cerdasnya. Dia yakin masalah ini sengaja dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hidup dalam lingkungan mafia membuatnya mampu memiliki banyak ilmu yang tak dimiliki oleh orang awam. Dengan gerakan cepat dan cerdas, jemarinya menari di atas keyboard. Memasukkan rangkaian angka rumit untuk membuka akses keuangan perusahaan tanpa bisa terlacak oleh siapa pun. Dan kini dia bisa melihat data pengeluaran dan pemasukan perusahaan yang sangat tidak seimbang. “Aku rasa ada yang curang,” ucapnya bermonolog. “Apa mungkin Mommy Alexa yang melakukan semua ini dengan bantuan orang-orang finance?” Ucap Rose Li. Dan di saat dia begitu sibuk menghitung kekacauan angka yang tidak seimbang, suara notifikasi panggilan teleponnya pun berbunyi. Roseline segera meraih handphone nya dan mengangkat panggilan telepon itu. “Ya, Boy,” ucap Rose Li pada orang kepercayaannya. “Saya menemukan sesuatu yang janggal dari hasil penelitian obat yang kau berikan,” ucap boy. “Kirimkan hasil penelitiannya,” ucap Rose Li.. “Oke siap.” Panggilan telepon pun segera ditutup. Dan tak lama kemudian dokumen hasil penelitian sebuah obat yang dia kirim pun muncul. Dengan teliti Roseline membaca hasil penelitian. Dan di akhir keterangan hatinya meradang. Obat ini mengandung Botolinum toksin. Zat beracun ini menyerang sistem saraf dan dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Membuat pengkonsumsi mengalami kelemahan pada gerakan otot pada tubuh bagian bawah terutama kaki. Secara tidak langsung Botolinum toksin yang dikonsumsi setiap hari akan menjadi pembunuh secara perlahan. Ketika semua sel syaraf sudah tidak ada uang berfungsi, otomatis sel kehidupan lainnya akan ikut terkena dampak yang serius. Rose Li paham betul seberapa besar fungsi syaraf pusat dalam memotorik tubuh. Dan dia yakin kelumpuhan yang di alami kakeknya saat ini bukanlah karena stroke yang tak kunjung sembuh. Melainkan karena obat yang dia konsumsi setiap hari. Hati Rose Li benar-benar meradang. Mommy Alexa benar-benar kejam. Tak hanya merusak kebahagiaan nya dan ibunya tapi juga kebahagiaan kakeknya. Satu-satunya orang yang mendukungnya, yang kini hanya bisa berbaring tak berdaya. Kini Rose Li pun segera menghubungi Bibi Ana. Wanita paruh baya yang ditugaskan untuk mengurus kakeknya yang lumpuh dan hanya berbaring di ranjang. “Halo, Non Rose. Ada yang bisa Bibi bantu?” Tanya Bibi Ana saat mengangkat panggilan teleponnya. “Bi, tolong buang obat yang Opa konsumsi setiap hari,” ucap Rose Li. “Tapi, Non. Kata Nyonya itu obat yang wajib dikonsumsi Tuan besar,” ucap Bibi Ana. “Oke kalau begitu. Ikuti instruksi saya. Bibi tolong ke apotik. Beli vitamin D. Lalu ganti semua obat yang ada di dalam botol dengan vitamin D yang Bibi beli. Uangnya nanti akan aku ganti. Jangan sampai ketahuan siapa pun ya, Bi. Saya akan beri Bibi bonus 5 juta. Saya transfer ke rekening Bibi sekarang juga. Oke, Bi. Apa Bibi paham?” “Oke siap, Non. Bibi akan beli vitamin D dan ganti semua obat yang ada di dalam botol dengan vitamin D,” ucap Bibi Ana sambil mengedarkan pandangannya. Khawatir Nyonya Alexa mendengar ucapannya. “Bagus. Terima kasih ya, Bi.” Setelah menutup panggilan teleponnya. Rose Li pun segera keluar dari ruangan. Gadis itu akan pergi ke suatu tempat. Dia harus segera menuntaskan rencana besarnya. Mungkin dengan bantuan teman-teman nya dia bisa menyelesaikan masalah dengan mudah. Gadis itu mulai bergerak cepat menuju mobil. Dan Rose Li mendengar suara langkah kaki yang setipis udara. Sungguh dia yakin dirinya sedang diincar oleh seseorang. Rose Li pun berusaha agar tetap tenang dan seolah tak tahu apa-apa. Hingga akhirnya sebuah sapu tangan menempel ketat di wajahnya. Tepat di hidung dan mulutnya. Sekuat tenaga Rose Li menahan napas. Gadis itu berusaha tak menghirup aroma bius di sana. Dia harus bisa mengikuti rencana musuh untuk melihat siapa musuh yang sebenarnya. Rose Li pun berpura-pura pingsan. Seketika sapu tangan itu menjauh dari hidungnya. Dan di saat ini lah Rose Li menghirup napas dalam-dalam. Dia berpura-pura memejamkan mata dengan tubuh yang lemah. Gadis itu digotong masuk ke dalam mobil. Tenang dan seperti tertidur. Itulah yang dilakukan oleh Roseline sementara waktu. Hingga akhirnya dia dilempar ke sebuah ranjang besar. Gadis itu masih dalam posisi terlungkup dan pasrah. Hingga akhirnya dia mendengar suara resleting celana yang dibuka. Kejadian ini lagi. Rose Li masih ingat dengan betul bagaimana dulu dirinya hampir diperkosa. Mungkin kah orang yang merencanakan hal ini adalah orang yang sama seperti dulu? Kini gadis itu segera membalikkan tubuhnya. Menendang tepat di kepemilikan pria itu dengan sepatu heelsnya. “Arrrggghhh!!!” Pintu kamar hotel pun terbuka karena teriakan seorang pria. Dan Roseline bisa melihat ada sekitar 15 orang pria bertubuh kekar mengepungnya. Mereka menyodorkan revolver ke arah Roseline. “Gadis sial*n!!! Ikat dia!!!” Teriak pria bertubuh kekar dengan kulit menghitam. Seketika 15 pria pun menyerangnya. Beruntung Roseline memiliki ilmu bela diri yang mumpuni. Gadis itu berusaha untuk mengelak dan membalaskan pukulan para pria yang menyerbunya. Bugghhh traaangggg Bugghhh traaangggg Bugghhh traaangggg Suasana kamar hotel seketika hancur. Benda-benda pecah belah berharga fantastis mulai hancur seiring dengan perkelahian tak seimbang di anta mereka. Satu lawan lima belas, sedang kondisi satu wanita melawan lima belas pria. Sungguh tidak adil. Bugghhh…. Kali ini gadis itu terjatuh karena tendangan kuat di dadanya. Rose Li pun terpental. Ada darah yang mengalir di ujung bibirnya. Tapi gadis itu segera bangkit dan kembali mengepalkan tangannya. Gadis itu bahkan merobek lengan bajunya dan membalut kepalan tangan kanannya. Dengan kuat Rose Li memukul dan menendang para pria hingga berjatuhan. Gadis itu akhirnya berdiri di antara para pria yang tersenyum licik, Rose Li mengeluarkan liontin kalung kebanggaannya. Sebuah kalung berwarna perak dengan liontin platinum berukir naga. Bahkan ada kanji Cina di dalamnya. Seketika pria yang hendak memperkosa dirinya pun gemetar ketakutan. Membuat Rose Li tersenyum angkuh. “Nona Rose Li?” Ucap Sang pria berperawakan kekar itu dengan suara gemetar. “Kau mengenal identitas ini rupanya? Perkenalkan saya Rose Li. Adik pemimpin utama Mafia Li. Saya benar-benar tak bisa membayangkan bagaimana cara Kakak ketua membunuh dan menyiksa kalian karena telah memperkosa adiknya,” ucap Rose Li angkuh. Seketika pria itu pun berlutut pada Rose Li. Adik dari ketua mafia Li yang mendunia. Bahkan 15 orang yang babak belur di tangannya pun ikut berlutut. Rose Li pun melirik sinis ke arah mereka. Gadis itu bergerak angkuh menuju ranjang dan duduk dengan menyilangkan kaki. “Siapa yang menyuruh kalian?” Tanya Rose Li. “Siapa nama mu?” Tanya Rose Li mengangkat wajah sang pemimpin geng dengan mencengkeram rambutnya. “Saya mohon. Jangan laporkan saya pada Tuan Li. Saya mohon,” ucap pria itu gemetar ketakutan. Rose Li pun tertawa. “Buat apa? Tidak penting. Katakan siapa nama mu! Atau aku yang akan membunuhmu saat ini juga,” Tegas Rose Li. “Jonathan. Saya Jonathan,” ucap pria itu. “Siapa yang menyuruh mu?” Tanya Rose Li. “Alexandra. Dia yang menyuruh saya,” ucapnya masih dengan kondisi penuh rasa takut. “Mommy Alexa,” ucap Rose Li tersenyum dingin. “Jangan katakan apa pun padanya. Saya punya rencana untuk menghancurkan dirinya,” ucap Rose Li tersenyum sinis. Ada sejuta rencana balas dendam yang akan dia lakukan. Sungguh Rose Li bersumpah. Dia akan membuat Alexa dan Celine menyesal karena telah menghancurkan hidupnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN