part 6

1374 Kata
Part 6 Bara Aitama Darmaja Anak pertama dari pasangan Sinta Rahayu dan Darma Atmaja, pengusaha pengiklanan yang sudah sangat dikenal dinegara ini. Merintis karirnya dari sang ayah lalu berkembang hingga sesukses ini. Baka laki laki tampan, mapan, sukses, ramah dan dengan sejuta pesonanya membuat banyak wanita yang menginginkannya, dikabarkan sedang menjalin hubungan dengan seorang gadis yang tidak diketahui namanya. ‘’saya akan memberitahukan undangannya saja’’ Pernyataan Bara membuat wanita yang mengangguminya menjadi putus asa mendengar Bara akan menikah dalam waktu dekat ini. Artikel itu sedikit membuat rasa penasaran Hanna terganti, memang benar apa yang dipikirkannya, dia memang laki laki dengan sejuta pesona yang diinginkan banyak wanita mungkin salah satunya Hanna. Hari berlalu dengan aktivitas Hanna yang tidak pernah bosan mengantri untuk Hanna kerjakan, pekerjaan yang menguras otak dan energy menjadikan Hanna harus lebih menjaga kesehatannya agar tubuhnya dan pikirannya selalu sehat dan konsentrasi. ‘’ayah dengar kamu ngurusin nikahannya anak Sinta?’’ ‘’iya yah, kebetulan aja’’ ‘’dulu Sinta itu sering kerumah ayah sama ibukmu ini walaupun udah ikut suaminya pindah ke Jakarta, dia sering gendong kamu waktu kecil’’ ‘’Hanna udah lupa yah’’ ‘’gimana persiapan pernikahan Bara?’’ ‘’80% siap’’ ‘’jangan mengecewakan Han, dia itu udah ayah anggap keluarga’’ ‘’iya yah, semua client Hanna juga Hanna lakuin semampu Hanna’’ ‘’ya udah siap siap, katanya mau rapat’’ ‘’iya’’ Seminggu lagi pernikahan Bara dan Syanas akan berlangsung dan hari ini Hanna akan rapat bersama anak buahnya tentang pernikahan Bara selanjutnya fitting baju di jam makan siang. ‘’mbak mas Bara udah diluar’’ ‘’oke’’ Hanna langsung menutup laptopnya dan menuju keruang tunggu, disana Bara sudah menunggunya dengan handphone ditangannya. ‘’udah lama nunggu mas?’’ ‘’eh, enggak kok’’ ‘’loh Syanas mana?’’ ‘’dia lagi sakit, jadi enggak bisa ikut’’ ‘’kita mau fitting baju dan cincinnya kan?’’ ‘’tubuh mbak Hanna dengan calon istri saya enggak jauh berbeda kan, jadi gimana kalo mbak aja yang coba, saya yakin pasti pas, jari mbak Hanna juga sama kecilnya dengan Syanas’’ ‘’apa tidak apa apa mas?’’ ‘’enggak pa pa kok, Syana juga setuju’’ ‘’ya udah, kita langsung ke butiknya aja’’ Mobil UV hitam melaju dengan kecepatan sedang, membelah jalanan kota metropolitan ini, terik matahari yang tidak pernah bosan menyinari bumi ini. ‘’mbak Hanna’’ ‘’siang bu Darmi, ini mas Bara’’ ‘’oalah, cakep ya, lah calon istrinya mana?’’ ‘’lagi sakit bu, jadi mbak Hanna saja yang mencobanya, tubuh mbak Hanna dengan calon istri saya sama kok’’ ‘’oh, ayo kalo gitu kita langsung coba aja’’ Pertama Hanna mencoba kebaya berwarna emas yang akan digunakan Syanas saat prosesi akad nikah. ‘’wah cocok, keluar mbak perlihatkan ke mas Bara’’ ‘’iya bu’’ Hanna keluar dari ruang ganti dan melihat Bara yang sibuk dengan telephonennya. ‘’ekhem’’ ‘’wah bagus’’ Bara sedikit terpesona dengan Hanna, tubuh yang ramping tapi tidak terlalu tinggi menjadikan kebaya ini sangat pas dan cocok ditubuh Hanna. ‘’nyaman enggak?’’ ‘’nyaman sih mas, kan ada pelapis untuk bagian dalamnya’’ ‘’oh ya udah, kamu coba gaunnya untuk pesta, aku udah cocok dengan kebaya ini’’ Hanna kembali masuk kedalam ruang ganti, mencoba gaun berwarna coklat keemasan, gaun pengantin ini jauh dari kata gaun yang dimana saat pasangan pengantin ini mengambil tradisi jawa kental, jadi untuk gaun pengantin Hanna mendesain kemben diatas d**a dengan bentuk yang sangat pas ditubuhnya, menjulang panjang hingga mata kakinya. ‘’mas?’’ ‘’bagus’’ ‘’gimana mbak bagus enggak?’’ ‘’bagus bu Darmi tapi bu Darmi kayanya perlu diperbesar dikit deh dibagian punggung soalnya kurang nyaman’’ ‘’beneran?’’ Bara langsung berdiri didepan Hanna dan memutar tubuh Hanna, melihat kebagian punggung Hanna, sedangkan Hanna yang diperlakukan seperti itu hanya bisa diam dengan detak jantung yang tidak bisa dinormalkan. ‘’iya deh bu, kayanya terlalu sempit’’ ‘’ya udah nanti ibu perbesar lagi, ada lagi?’’ ‘’enggak untuk yang lain saya udah pas kok, menurut mas Bara’’ ‘’iya, kayanya udah bagus’’ ‘’ya udah, saya ganti dulu’’ Sekarang berganti Bara yang mencoba setelan jas untuk akad nikah dan pestanya, sebuah jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih dan dasi berwarna emas sangat cocok dengan kebaya yang akan dipakai Syanas sedangkan untuk pesta pernikahan Bara menggunakan pakaian adat jawa yang hanya sebats perut hingga mata kaki memperlihatkan tubuh tagp Bara dan kulitnya yang putih, bentuk perutnya yang atletik membuat Hanna menulan ludahnya dan seakan kehabisan oksigen. an> ‘’kamu tau anaknya Sinta itukan Han?’’ ‘’iya buk, kan mereka dulu yang ketemu dengan Hanna’’ ‘’ganteng enggak?’’ ‘’hush, udah punya orang buk’’ ‘’iya, ibu lupa, kamu tau anaknya Hanna itu sukses loh nduk’’ ‘’udah dari sananya kali buk’’ ‘’iya, suami Sinta emang pengusaha trus diturunin ke anaknya jadi sekarang jauh lebih sukses, anaknya emang pinter’’ Kamarnya yang tidak terlalu luas dengan cat berwarna biru muda dan merah muda dengan barang yang tidak terlalu banyak membuat Hanna merasa betah berada didalam kamar kesayangannya ini. Rasa penasaran itu mulai bertambah, Hanna membuka laptopnya dan mencari sesuatu yang bisa memecahkan rasa penasarannya. Bara Aitama Darmaja
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN