POV ARON
Aku beranjak dari kursi, melangkah hendak masuk ke dalam rumah, tapi Yuka malah menghadang jalanku dengan berdiri di depan pintu.
"Dompet, dan Hp kamu udah ada di dalam kopermu. Sepatumu juga udah ada di sini. Nggak ada lagi barang-barangmu yang ketinggalan. Jadi, kamu bisa langsung pergi dari sini." Yuka menunjuk sepatu yang berada di bawah kakiku. Kali ini, Yuka benar-benar marah padaku.
Aku menatap manik mata Yuka, terpancar kemarahan yang sangat besar di matanya, yang tak pernah kulihat sebelumnya. Aku menghembuskan napas panjang, menyesal sudah sering menyakitinya.
"Aku mau mandi. Kamu lupa, baru saja kita melakukan ..."
Belum selesai aku menyempurnakan kalimatku, Yuka sudah menyingkir dari hadapanku. Tanpa dijelaskan pun, dia pasti tahu aku akan mandi junub. Aku berjala
