Perasaan

1747 Kata

“Argonya, 35 riyal.” Akhirnya, ekspresi garang pria paruh baya itu mulai melunak saat Fikri mengeluarkan dompetnya dari saku celananya, kemudian mengeluarkan sejumlah uang lalu memberikannya pada supir taksi itu. ‘’Kembaliannya ambil saja,” ujar Fikri. “Terima kasih, Pak. Kalau begitu, saya permisi.’’ Pria paruh baya itu bergegas pergi memasuki mobilnya. Tak lama, deru mesin mobil mulai terdengar, hingga detik berikutnya taksi itu mulai melesat. “Terima kasih sudah mau membantu saya.” “Sama-sama.” Balas Fikri sembari mengulas senyum. “Saya janji, lain waktu akan mengembalikan uang anda.” “Itu tidak perlu.” “Saya sama sekali tidak bermaksud untuk menipu. Setelah turun dari taksi, saya baru menyadari kalau saya kecopetan. Kalau anda tidak percaya, lihat ransel saya di robek tanpa saya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN