sudah tiga hari , sejak Kanya melihat video itu.sejak tiga hari itu, dia membenci suaminya...
Siang yang mulai terang selepas hujan pagi itu , Kanya berada di jembatan menunggu suaminya pulang dari melaut.
Rindu yang berat membuat Kanya kadang ingin segera memeluk suaminya , membuang beratnya rindu yang di pendamnya.
Tapi , kali ini berbeda.dia bahkan sedikit tegang , ada banyak pertanyaan orang - orang di sekitar tempatnya berada , hanya ada beberapa yang di jawabnya.tak lupa tersenyum meski terpaksa.
Suaminya telah tiba , dia tampak bahagia.mungkin hasil tangkapannya memuaskan.
mungkin , dan Kanya masih harus bersandiwara.
Dia menghampiri Nathan dan mengambil alih bawaannya.
ketika sampai dirumah , dan Nathan sudah rapi setelah tadinya selesai mandi.
Kanya sebenarnya ingin segera menanyakan soal apa yang dilihatnya waktu itu.
Tapi Kanya ragu , dia khawatir berbuntut ribut nantinya, dia terpaksa memendamnya dulu, menunggu tak ada siapapun yang akan mendengar pertengkaran mereka nantinya.
Karena Kanya yakin suaminya pasti tak mau mengaku.
"Dek , "
"ehmm , apa ?"
"kok , airpod ku nggak nyala ya?"
"abis baterai kali."
"tadi sudah ku cas lama tapi lampunya nggak nyala ?" Nathan masih bertanya dan mulai bingung.
'ya iyalah , orang kemaren udah ku celupin di air.terus ku keringin lagi biar nggak ketahuan.'Kanya menjawabnya dalam hati.
iya kali dia ngomong langsung , dia menunggu waktu .
"apa rusak kali bang , gegara kena hujan lewat atap yang bocor" jawab Kanya asal.
"kok bisa , dan kamu cuma ngeliatin bukannya kamu ambil lalu mengeringkannya cepat" suaminya mulai emosi.
"bang , apa sih yang ada dalam airpod mu itu sampai kamu semarah ini?tanya Kanya dengan emosi yang sama.
" aku menunggu waktu yang tepat untuk menanyakan ini, tapi kau membuatku tak ingin menunggu waktu itu.maka jawab aku sekarang, apa maksudmu merekam ruangan kamar ******* , apa yang kau rncanakan , appaaaaaaaaa "
Kanya berteriak hingga menangis sejadi jadinya , dia lepas kendali , tak bisa lagi mengontrol emosi .dia begitu marah pada suaminya.
"ada apa ini" tiba - tiba ayah Kanya datang dan masuk kekamar mereka.
"kalian kenapa , kenapa selalu saja bertengkar , apa tidak malu , selalu saja bertengkar" Ayah Kanya ikutan emosi dan beliau memarahi Kanya dan suaminya.
"seperti anak kecil saja, sedikit - sedikit bertengkar,
kamu Nathan pergilah kalau isterimu marah, jangan diladeni dia itu memang keras kepala, nggak mau mengalah" Ayah Kanya bicara tanpa mendengar jawaban Kanya dulu, bukankah tadi beliau bertanya.
Kanya pun tahu maksud ayahnya menyuruh Nathan pergi adalah untuk menenangkan diri.bukan mengusirnya.
Tapi Nathan salah paham , dia berpikir kalau dirinya diusir oleh Ayah mertuanya.
dan ketika Ayah Kanya keluar dari sana.
"inikan maumu, aku diusir dari sini, dan kamu senang bisa bebas berselingkuh"
"jangan sembarang bicara kamu bang, mengapa jadi aku yang kau tempatkan di posisimu, "
"memang itu kenyataannya, kamu tidak bahagia karena aku miskin, dan kamu ingin mecari laki - lain"
"aku , mencari laki - laki lain, kamu punya apa sebelum kita menikah dulu, apakah kau meminangku dengan mahar yang mahal.hingga akhirnya aku tahu kamu miskin sekali dan sekarang aku ingin mencari penggantimu yang lebih, begitu.begitu kan harusnya jalan ceritanya bang,
aku bukannya baru tahu sekarang keadaanmu bang, aku memilihmu diantara mereka yang menginginkan ku juga pada waktu itu.karena aku pikir kau bisa membahagiakanku , jika bukan karena ketulusan cinta yang sama.jadikan alasan untuk balasan kebaikanku menerimamu" Kanya tak lagi berteriak, suaranya yang bergetar hampir tak sampai ke telinga suaminya.