Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Di hari kelima liburan Clarissa dan Aksel sudah begitu akrab. Aksel yang membenci kegiatan berkelompok mulai menemukan kesenangan menghabiskan waktu dengan orang lain. Clarissa juga perlahan membuka hatinya pada Aksel. Ia tak segan menarik cowok itu ke mana pun dia mau tanpa harus memikirkan reaksi dan akibat dari perkataannya terlebih dulu. Tak ada permainan, persaingan ataupun persahabatan yang didasari oleh luka. Untuk pertama kalinya selama belasan tahun, Clarissa mulai bisa mengingat kembali apa itu pertemanan yang tulus. Clarissa menarik tangan Aksel, tak sabar ingin memasuki toko ke sekian di jalan yang cukup populer dikunjungi oleh turis itu. Toko-toko yang berjejeran menyediakan aneka barang dari pakaian, oleh-oleh, hingga makanan khas daerah tersebut. “Ada toko topi, ayo mas

