Sepulangnya dari warung bu Fatimah, Alisha bergegas mencari ponselnya. Sejak tadi pikiran itu tak bisa ditepis dari kepalanya. Alvin yang berbuat hal keji itu sangat besar kemungkinannya. Alisha segera menghubungi Dita.
Sambungan telepon tersambung, nada sambung pun terus berbunyi, tapi tak kunjung ada jawaban. Alisha resah dibuatnya. Mengapa saat ia justru sangat membutuhkan, Dita sulit untuk dia hubungi. Lagi, ia mengulang panggilan tapi hasilnya tetap sama.
Alisha mondar-mandir dengan hati resah tak karuan. Rasanya ia ingin segera tahu siapa ayah biologis bayi yang dikandungnya. Jika benar Alvin yang melakukannya, sudah tak ada lagi kata maaf untuknya.
Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu, Alisha terperanjat tapi kemudian ia segera mengintip dari balik jendela. Edwin tengah berdiri di
