14. maaf

971 Kata

?? ~happy reading~ DIARY Dee dan Arres. Dee menatapnya setelah puas buka-buka dan baca ulang. Airmatanya masih saja mengalir. Diketuk berapa kali pun pintu kamarnya, Dee tak juga membukanya. "Dee...makan ya?" Itu suara Darrel. Sudah sejak semalam Darrel mencoba mengetuk pintu kamar adiknya, tapi Dee tak bergeming. "Dee, ntar sakit loh. Sayangi cacing-cacing di perut lo..." Aish! Dasar londo kupret! Yang disayang malah cacing. Dee lebih membenamkan wajahnya di bantal. Dia memang sudah tak menangis lagi tapi malasnya itu. Tubuhnya malas untuk bergerak. Inginnya diam, bergelung di bawah selimut. "Dee, Papa mo ngomong." itu masih suara Darrel. Papa? Dee beringsut dari tidurnya. Duduk. Lama. Mengatur nafasnya dan degub jantungnya. Saat ini Dee akan berhadapan dengan Papanya. Mungkin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN