ANCAM BALIK

1412 Kata

Drr.. Drr.. Ponsel Ryuga berbunyi. Ada pesan masuk ke ponselnya. “Apa itu?” tanya Rei. Ryu dan Rei sedang berdiam diri di atas ranjang tanpa bicara sepatah katapun. Satu sama lain hanya diam saling memandang. Rei memainkan jari telunjuknya di kulit wajah kekasihnya. Telunjuknya naik turun di hidung Ryu yang besar dan kokoh. Sedangkan Ryu berulang kali memainkan jari jemarinya di rambut Rei yang acak acakan namun membuatnya terlihat seksi. Sehingga kala ada bunyi di tengah kesunyian, terdengar begitu kencang di telinga keduanya. “Ponselku,” Ryu mengambilnya. “Ryuga, ini lewat tengah malam. Siapa yang menghubungimu?” Rei mengerutkan keningnya. “Ah, Kirei,” Ryu mencubit pipinya. “Bisa saja temanku atau relasiku di Madrid. Di sana belum terlalu larut malam, masih sekitar pukul tujuh.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN