Julie dan Ellis baru saja selesai makan. Piring dan mangkuk kotor masih berantakan di atas meja. Keduanya masih duduk tak bergerak, bersandar di atas kursi masing- masing.
“Aku tidak menyangka kalau makan sup sayuran di malam musim panas akan begitu enak,” kata Ellis sambil mengelus perutnya.
Julie tertawa kecil. Dan seperti biasa, dia menutupi tawanya dengan punggung tangannya. “Kau benar. Aku juga merasa begitu. Aku kenyang sekali, Ellis.”
“Ya, kan? Eh, ngomong- ngomong kau tumben sekali makan banyak hari ini?”
Julie menatap piringnya yang sudah kosong. “Benarkah?”
“Ya,” kata Ellis mengangguk antusias. “Biasanya kau selalu menjaga makanmu, ‘kan, karena pekerjaanmu sebagai model.”
Julie menoleh, mengalihkan pandangannya ke arah jendela luar. Di halaman, serangga- serangga tampak as
