Bab 53 : Datang

1886 Kata

Ellis duduk di meja kasir, terpaku. Cahaya sore masuk ke sebagian toko dan ikut menyelimuti Ellis yang terlalu malas untuk berpindah tempat. Ia membiarkan begitu saja matanya terkenal silau cahaya jingga yang juga menyelimuti rambut hitamnya. Dia menatap layar ponselnya, memelototi aplikasi jual beli daring yang selama ini ia gunakan untuk menjual rajutan buatan Nenek. Selama masa duka setelah kepergian Nenek hingga sekarang –terhitung lebih dari seminggu –Ellis menonaktifkan toko daringnya itu. Ia masih berpikir tentang membuka lagi toko itu. Bukannya rajutan Nenek masih banyak yang tersisa di rumah? Dia bisa menghabiskan dulu stok yang masih tersisa itu, sebelum benar- benar menutup akun tokonya. Ia sendiri tidak pandai merajut, sehingga tak mungkin meneruskan toko daringnya lagi. Elli

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN