“Katakan sekali lagi, aku akan menghajarmu di sini.” Theo tersenyum tipis, dalam hati dia cekikian. Gara benar-benar tidak tergoda sedikit pun. Bukan berati dia juga senang bisa melihatnya, hanya saja kalau bukan dia yang memastikannya siapa lagi? Sedangkan Gara menutup pandangannya dengan ponsel yang dia letakkan tepat di depan wajah sekarang. “Anda ingin melakukan penawaran di angka berapa?” “Berapa angkat tertingginya sekarang?” Theo melirik ke sebuah layar di mana itu terpajang di tengah-tengah. Angka itu akan berubah-ubah sesuai dengan penawaran tertinggi. “Seratus juta.” “Dua ratus juta, dan selesaikan ini.” “Baik.” Theo meneka tombol merah yang sudah disediakan di setiap kursi peserta. Angka yang berada di layar berubah dengan nilai yang diberikan Theo, tapi sedetik kemu

